Hyundai Grand i10 gagal melewati uji tabrakan yang digelar Latin NCAP. Lembaga penguji tabrakan di Amerika Latin itu menyatakan mobil buatan Korea Selatan itu memiliki potensi cedera penumpang yang cukup tinggi saat terjadi kecelakaan. Hasil itu tentu mengejutkan karena Grand i10 justru mendapatkan Bintang 4 alias sangat aman dalam uji serupa di Eropa.
Adapun mobil yang diuji Latin NCAP kali ini merupakan mobil yang diproduksi di India dan dipasarkan di Chili. Mobil itu tidak memiliki sejumlah fitur keamanan seperti kantong udara, Electronic Stability Control, dan kursi anak-anak ISOFIX. Pantas saja, hasilnya tentu sudah bisa ditebak.
Grand i10 mendapat Zero Star alias tanpa bintang untuk perlindungan penumpang dewasa saat terjadi kecelakaan. Artinya, penumpang dewasa atau penumpang depan sangat rentan dengan cedera jika mobil terjadi benturan. Sedangkan untuk perlindungan penumpang anak-anak (Child Occupant Protection), Grand i10 cuma mendapat Bintang 2, artinya tingkat potensi cedera anak-anak lebih dari 50 persen.
Mobil yang dipasarkan di Chili itu sendiri diketahui memiliki spesifikasi yang berbeda dengan negara tetangganya. Di Argentina, Grand i10 menyediakan fitur keamanan yang lebih baik seperti pemasangan kantung udara (airbag).
Sekretaris Jenderal Latin NCAP Alejandro Furas pun menyayangkan hasil tersebut. Dia meminta kepada produsen otomotif untuk lebih menunjukan komitmennya dalam aspek keselamatan penumpang. “Produsen mesti melewati standar PBB, karena itu juga untuk keselamatan masyarakat,” ujar Furas dikutip dari Indiautosblog.
Adapun untuk di Indonesia, Grand i10 diketahui juga merupakan mobil yang basis produksinya berada di India. Namun, Hyundai telah menyematkan sejumlah fitur utama keselamatan seperti Airbag dan Anti-lock Brake System.