OTODRIVER- Tahun 2003 dan 2004 bisa dibilang sebagai tahun-tahun revolusioner bagi keberadaan Toyota di Indonesia.
Bagaimana tidak, tahun 2003 hadir Toyota Avanza, bersama saudaranya yaitu Daihatsu Xenia, untuk merespon tren kendaraan penumpang yang lebih nyaman, mengadopsi teknologi terbaru, serta punya tampilan yang lain daripada yang lain.
Pada bulan tanggal 1 September 2004, Toyota Kijang Innova hadir pertama kali di Indonesia dengan kode produk AN40.
Rilis perdananya dilakukan di pabrik perakitan Innova di Karawang, Jawa Barat. “Ini full model change dari Kijang saat ini,” jelas Executive Vice President Director Toyota Motor Corporation (TMC) waktu itu, Kouzuke Shiramizu.
Kehadiran ‘game changer’ di segmen mobil penumpang atau lebih spesifik di kategori MPV itu nyata mendulang animo luar biasa. Berdasarkan catatan Otodriver, sampai akhir bulan Agustus 2004, daftar indennya sudah mencapai 15.000 unit.
Tak heran kalau Presiden Direktur PT Toyota-Astra Motor waktu itu, Johnny Darmawan, menegaskan, “Target Innova pada tahun 2004 ini adalah meraih 54 persen pasar 4x2 medium.”
Saat rilis perdana itu, hadir tiga tiga varian; E, G dan V.
Pilihan jenis mesinnya 2.000 cc bensin dan 2.500 cc diesel, dengan dua pilihan transmisi (manual dan otomatik).
Saat itu, varian termurah adalah Innova 2.0 Tipe E Standar Bensin M/T (Rp 136,5 juta, OTR -Jakarta) dan yang termahal adalah Innova 2.5 Tipe V Diesel A/T (Rp 220 juta, OTR - Jakarta).
Secara hirarki, model Toyota Kijang Innova saat hadir perdana merupakan ‘pengganti’ Toyota Kijang generasi keempat dengan konsep yang dinamakan "Beautiful Revolution".
Secara historis, pengembangan mobil ini dilakukan sejak tahun 1999 oleh Kaoru Hosokawa, yang saat itu menjabat Chief Engineer and Product Planning Leader dari Toyota Commercial Vehicle Development Centre.

Penjualan per Januari 2025
Sebagai satu-satunya MPV rakitan lokal yang memang sejak awal didesain berdasarkan kebutuhan konsumen Indonesia, setelah 21 tahun ternyata penjualannya masih menggelora.
Berdasarkan data Gaikindo (wholesales) di Januari 2025 , catatan penjualan Innova sebanyak 5.171 unit.
Rianciannya; Toyota All New Kijang Innova Zenix (5 varian) laku 2.679 unit dan Toyota All New Kijang Innova (3 varian) laku 2.492 unit.
Pencapaian di bulan yang sama tahun 2024 sebanyak 4.383 unit.
Ditemui di sela sesi Dialog Industri Otomotif Nasional di ajang IIMS 2025 (18/2), Head of Public Relations PT Toyota-Astra Motors, Philardi Sobari, menyebutkan bahwa produk ini memang sejak mula hadir atas respon kebutuhan kendaraan dari masyarakat Indonesia. “Filosofinya tidak berubah sejak dulu, kita pegang banget,” ujarnya.
Diuraikannya lagi, serangkaian evolusi yang telah berkembang hingga sampai di generasi keempat juga tidak merubah filosofi dasar dari Innova.
“Kalaupun ada yang berubah ya market-nya itu sendiri, Toyota yang kemudian melakukan penyesuaian atas perubahan-perubahan itu,” kata pria yang juga akrab dipanggil Ogi itu.
“Sejak awal juga Innova dipasarkan untuk masuk ke segmen konsumen yang medium class, prinsip kebutuhan segmen ini tidak berbeda sejak awal Innova hadir yaitu powerful, reability, irit, dan bisa muat banyak,” terangnya kemudian.
Dalam perjalanan waktu, riset mendalam terhadap Innova atas korelasinya dengan perkembangan pasar akan berkaitan dengan desain, fitur-fitur kekinian,”Dan soal powerful serta irit itu masih jadi faktor yang kuat dari hasil riset itu. Makanya sekarang ada varian hybrid,” jabar pria yang juga ikut menangani perjalanan Innova di masa-masa awal peredarannya itu.
Selain hal-hal yang berkaitan dengan spesifikasi, ada dua hal lagi yang juga masih belum berubah dari filosofi dasar desain mobil yang dibangun dari basis desain “Innovative International Multi-purpose-Vehicle” setidaknya ada dua hal lagi yang tidak luntur dari Innova.
“Umumnya pemilik Innova berkeinginan untuk nyetir sendiri, misalnya saat weekend, walaupun sehari-hari hanya jadi penumpang,” jelas Philardi sambil menyebutkan bahwa kemudahan dalam hal perawatan rutin juga menjadi faktor yang sangat diperhatikan pemilik Innova sampai saat ini. (EW)
