OTODRIVER – Daihatsu Rocky telah meluncur di Indonesia. Kendati demikian mobil ini berstatus Completely Build Up alias CBU yang didatangkan langsung dari Jepang.
Lantas, seberapa besar kemungkinan Daihatsu Rocky dirakit secara lokal di Indonesia? Sri Agung Handayani selaku Marketing Director dan Corporate Planning & Communication Director PT Astra Daihatsu Motor (ADM) menjelaskan bahwa untuk merakit suatu produk di dalam negeri tentu membutuhkan kesiapan pabrik yang menyeluruh dari segi apapun.

“Kalau berbicara produksi, itu kan berbicara supply chain, kemampuan, dan aftersales. Jadi kita pikirkan lah,” jelasnya saat diwawancarai di Osaka, Jepang, Selasa (28/10).
ADM sendiri memiliki fasilitas produksi modern di Karawang Assembly Plant 2 (KAP2), yang telah dirancang dengan konsep Innovative, Simple, Slim, Compact (ISSC). Fasilitas ini disebut sudah siap memproduksi kendaraan elektrifikasi berkat tingkat otomasi tinggi dan efisiensi proses yang mencapai 98 persen di lini body.
“Kita sudah siapkan pabriknya. Tinggal waktu yang tepat dan kesiapan ekosistemnya,” tambahnya.
Jika dirakit lokal di Indonesia, maka besar kemungkinan harga jual Daihatsu Rocky akan semakin kompetitif karena mampu menekan biaya impor. Selain itu juga, waktu inden lebih terurai jika dibandingkan mendatangkan langsung unit dari Jepang.
Daihatsu Rocky e-Smart Hybrid sendiri hadir di Indonesia dan resmi menjadi mobil berpenggerak hybrid murni paling terjangkau di tanah air. Model ini memiliki harga jual Rp 293,3 juta selama ajang GIIAS 2025 berlangsung dan kini dipasarkan dengan banderol harga Rp 303,3 juta. (AW)








