OTODRIVER – Jaecoo J7 tampil perdana di ajang IIMS 2025 yang lalu (13-23/2). Waktu itu dihadirkan juga Jaecoo J8. Keduanya merupakan andalan jenama yang bisa disebut sebagai “sister brand” dari Chery ini.
Bukan hanya itu, Jaecoo J7 yang identitas resminya merupakan Compact Crossover SUV juga sudah memberikan gambaran harga, untuk tiga varian Jaecoo J7 yang diumumkan kala itu, J7 SHS Rp 599 juta, AWD Rp 549 juta, dan FWD Rp 499 juta.
Sebagai informasi, calon kompetitor terdekatnya yaitu Honda CR-V 2.0 RS e:HV dilabeli harga Rp 825 jutaan. Sementara itu jika bergeser ke rentang produk di kisaran harga yang serupa, ada Toyota Innova Zenix Hybrid dengan sepuluh varian yang dihargai mulai dari R p473 jutaan sampai ke angka Rp 619 jutaan.
Kabarnya harga yang resmi akan dilansir saat gelaran GIIAS 2025 (24 Juli-3 Agustus) nanti.
Dalam sesi perkenalan serta eksplorasi produk pekan ini (30/6), Head of Product Jaecoo Indonesia, Ryan Ferdiean Tirto, menyebutkan bahwa pihaknya memperhatikan setidaknya dua hal penting dalam menghadirkan Jaecoo J7.
“Kita tidak memisahkan ada customer yang mau melakukan komparasi dengan model apa yang fitur serta teknologi sama,” ungkapnya.
Nah, golongan kedua ada calon konsumen yang punya sudut pandang dari sisi ketersediaan anggaran untuk bisa membeli kendaraan yang sesuai dengan kebutuhannya. “Kami sebagai APM harus melihat kedua sisi itu,” jelas Ryan lagi.
Sejurus kemudian, pria yang pernah berkarier di Daihatsu Indonesia dan menangani soal Product Planning itu menjelaskan juga mengapa Jaecoo J7 dihadirkan dengan dua varian yang spesifikasinya berbeda.
“Transisi terkait dengan NEV (New Energy Vehicle, Red) masih membutuhkan waktu. Mungkin untuk area Jakarta atau jabodetabek sudah cukup mengenal apa itu plug in hybrid apa itu EV, lebih mudah dipahami oleh mereka. Namun untuk konsumen di daerah yang masih takut kalau nanti rusak bagaimana kalau benerinnya seperti apa, nah kami harus meng-grab market seperti itu dengan menghadirkan (varian) ICE dan NEV,” jabar Ryan lagi.



Jaecoo J7 SHS merupakan mobil hibrida bermesin 4 silinder dengan kapasitas 1.500 cc. Dilengkapi turbocharger yang dipadu dengan hybrid motor secara pararel.
Kolaborasi performa terpasang untuk sumber tenaga listrik bisa menghasilkan daya 140 hp dengan torsi 310 Nm. Sementara performa terpasang untuk mesin konvensionalnya bisa mencapai 201 hp dan torsi 215 Nm. Tenaga disalurkan ke roda depan (FWD) melalui girboks DHT (Dedicated Hybrid transmission).
Mobil ini dibekali dengan baterai lithium ion berkapasitas 18,3 kWh, diklaim mampu menjalankan mobil ini dalam jarak 100 kilometer hanya dengan mode tenaga listrik saja.
Diklaim, dalam satu kali pengisian penuh pada baterai dan juga bahan bakarnya yang berkapasitas 60 liter maka SUV 5 seater ini Jaecoo akan bisa menempuh jarak sampai 1.300 kilometer dengan kombinasi kedua sumber tenaga tersebut.
Ryan menyebutkan lagi bahwa untuk bahan bakar konvensional yang bisa dipakai adalah standar RON 92.
Varian AWD, menggendong mesin 4 silinder 1.600 cc yang berpotensi mengeluarkan tenaga maksimal 183 hp dan potensi torsi puncaknya sebensar 275 Nm.
Pada varian gerak empat roda ini tenaga disalurkan melalui girboks kopling ganda atau dual clutch 7 percepatan.
Secara umum komposisi dimensi Jaecoo J7 adalah (P x L x T) 4.501 mm (panjang) x 1.865 mm (lebar) x 1.865 mm (tinggi). Untuk wheelbase-nya 2.650 mm. (EW)
