OTODRIVER - Denza D9 memberikan bukti bahwa mobil listrik kian diterima oleh khalayak Indonesia. Bahkan pihak Denza mengatakan, hingga kini sudah mengantongi 1.000 unit pemesanan.
Potensi Anak Baru
Seperti kita ketahui bahwa segmen MPV premium saat dikuasai oleh Toyota Alphard. Berdasarkan data Gaikindo, wholesales Toyota Alphard sepanjang 2024 mencapai 5.518 unit. Jika disandingkan dengan klaim penjualan D9 saat ini, memang tidak apple to apple Namun bisa jadi ini adalah gambaran kuat bagi D9 untuk menggoyang pasar Alphard di masa depan.
Denza D9 menarik dengan harga yang ditawarkannya. Banderol di Rp 950 juta cukup menggiurkan, selain itu juga statusnya sebagai mobil listrik yang lebih fleksibel terlebih saat menghadapi ganjil-genap.
“Dasar pilihan saya pada Denza D9 karena harga, model dan juga fiturnya,” tutur Roy Ricardo, salah satu pemesan MPV listrik ini. Sedangkan M Wafda yang sudah memesan D9 lebih karena sebuah mobil listrik. “Saya pilih D9 karena fleksibelitasnya sebagai mobil listrik yang bebas ganjil-genap selain ia adalah sebuah MPV mewah,” terang penghobi sepeda ini.
Selain itu dari sisi pajak, Denza D9 sebagai mobil listrik tentu sangat bersahabat. Selain itu, jika digunakan sebagai kendaraan harian, pengguna D9 akan sangat merasakan keunggulannya sebagai mobil listrik yang rendah biaya operasionalnya. Jarak tempuh hingga 600 km yang dijanjikan cukup untuk operasional di kota berhari-hari.

Melawan Alphard
Dengan berbagai asumsi di atas, D9 punya potensi yang cukup kuat untuk mengambil ‘kue’ yang selama ini dikuasai Alphard. Namun perlu dicatat, sebagai mobil listrik D9 punya kekurangan yakni pada harga jual kembali yang diperkirakan jatuh. Kondisi harga seken mobil listrik yang ambyar, sekarang menjadi fenomena umum di Indonesia. Apalagi jika dibandingkan dengan harga Alphard bekas saat ini yang relatif cukup bertahan.
“Beli Denza D9 harus ambil keunggulan pada biaya operasional dan pajak ringan. Harga bekas jatuh merupakan konsekuensi yang harus diambil,” terang Wafda yang pernah menjadi pengguna beberapa generasi Alphard.
“Sebagai gambaran, Alphard yang saya pakai lima tahun masih dihargai cukup bagus untuk ukuran mobil seken,” sambung pebisnis furniture ini. "Bahkan harga jual kembali Alphard saya itu tak beda terlalu dengan D9 baru,” sambung pria yang juga pengguna Lexus LM ini. Dan jika dilihat dari situs jual beli online seperti OLX, banderol penawaran Alphard lansiran 2020 berada di kisaran Rp 820 jutaan hingga Rp 970 jutaan,
Ia pun menambahkan bahwa Alphard punya imej yang cukup kuat sebagai kendaraan premium. Hal yang belum benar-benar teruji dari sebuah Denza D9.
“Bagaimanapun Alphard sudah punya reputasi yang panjang sebagai kendaraan premium di Indonesia. Hal itu yang belum benar-benar bisa dibuktikan oleh D9,” tutupnya. (SS)