OTODRIVER- Space saver tire, sesuai dengan namanya, perangkat ini adalah ban cadangan (spare tire) yang memiliki ukuran lebih kompak, sehingga tidak terlalu memakan tempat. Dengan demikian ruang kabin jadi lebih luas.
Jenis ban serep irit tempat ini pertama kali dikenalkan oleh Volkswagen di era 80-an dan mendapat respons positif dari pelaku otomotif. Bahkan di Indonesia beberapa mobil di era tahun 90an seperti Honda Civic generasi IV sudah menggunakan ban ini sebagai standar.
Di balik dimensinya yang lebih ramah pada penggunaan lahan, ternyata jenis ban ini tidak bisa sembarangan diaplikasikan sebagai pengganti ban yang bocor atau rusak. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan.
Menurut thewheelshop.co.uk ada lima hal yang harus diperhatikan bagi pengguna space saver tire.
1. Ban space saver didesain untuk digunakan sebagai ban cadangan dan hanya bisa digunakan untuk kecepatan maksimal 50 mph atau sekitar 80 km/jam. Ia bisa digunakan dalam kecepatan lebih rendah. Bahkan saat hujan dan jalanan licin wajib dijalankan di bawah kecepatan maksimalnya.
2. Tidak bisa jadi ban permanen dan harus sesegera mungkin diganti dengan ban ukuran standar yang dimiliki mobil. Jarak tempuh maksimalnya adalah 50 mil atau 80 km.
3. Satu mobil hanya bisa menggunakan satu space saver tire.
4. Pada mobil berpenggerak roda depan, space saver tire hanya bisa digunakan pada ban belakang. Apabila ban depan bocor, maka ban belakang mengganti posisinya dan baru space saver dipasang di bagian belakang.
5. Lebih berhati-hati saat mengendarai mobil dengan space saver tire. Daya cengkramnya 15 persen lebih kecil dibandingkan ban ukuran normal. (SS)