OTODRIVER - Tak sedikit pengguna mobil baru dahulunya adalah pengguna motor yang naik kelas. Tentu ini sebuah pencapaian yang dapat dibanggakan.
Hanya saja, untuk mengendarai sebuah motor yang kemudian beralih ke mobil merupakan perubahan signifikan dalam berbagai aspek, mulai dari cara mengemudi dan juga cara berkomunikasi dengan ekosistem yang ada di jalanan. Dan ini perlu adanya adaptasi dan pembelajaran.
“Perlu disadari bahwa ada perbedaan dalam handling kendaraan. Mengendarai sebuah mobil tidak akan sama dengan sebuah motor. Mobil punya dimensi yang lebih besar sehingga punya handicap beda dengan motor,” tutur Hieronimous Girindra, Editor in Chief Otorider.com saat talkshow di Daihatsu Kumpul Sahabat di Sidoharjo (13/10/2024).
Pria jangkung ini mengatakan ketidakpahaman mengenai handling ini berpengaruh besar pada perilaku pengendara di jalan raya. “Di sinilah kemudian kita mengenal istilah green driver alias pengemudi dengan pengalaman minim,” sambung pria dengan nama akrab Manut ini.
“Cara bawa motor kadang masih terbawa saat mengendarai mobil, semisal memotong jalan ataupun menyalip dengan jarak yang cukup ‘tipis’ dengan mobil lainnya selayaknya mengendari motor,” sambungnya.
Manut mengatakan bahwa perilaku seperti ini yang perlu diperbaiki untuk keselamatan diri sendiri dan juga pengendara lainnya.
“Jadi mengemudi mobil itu memang perlu pengalaman dan pembelajaran. Hal tersebut memang butuh kesadaran diri dan waktu untuk dapat perubahan. Dari sinilah akan didapat keselarasan berkendara dari motor ke mobil dan habits berkendara pun akan berubah,” jelasnya.
“Kalahkan ego dan belajar beradaptasi dengan kondisi baru itu suatu yang harus dilakukan untuk mendapatkan transformasi yang baik,” tutupnya. (SS)
#daihatsu-kumpul-sahabat #daihatsu-kumpul-sahabat-sidoarjo #firts-entry-buyer