OTODRIVER - Neta dilaporkan menghentikan produksi di pabrik Zhejiang dan memotong gaji karyawannya karena kinerja penjualannya menurun di Tiongkok. Seperti dikutip dari carnewschina.com (6/10), CEO merek tersebut, Zhang Yong, menghentikan pembaruan blognya di Weibo dan TikTok.
Neta sendiri merupakan perusahaan start up otomotif yang didirikan pada tahun 2018 oleh Hozon Auto. Mereka memproduksi mobil listrik terjangkau seperti Neta V. Strategi ini memungkinkan Neta untuk mengungguli produsen mobil lain seperti Li Auto, Nio, dan Xpeng pada tahun 2022, dengan volume tahunan lebih dari 150.000 mobil.
Saat itu, Neta memutuskan untuk memasuki pasar premium dengan meluncurkan model-model dengan harga yang lebih tinggi. Saat ini, lini modelnya terdiri dari enam kendaraan: Neta Aya (Neta V II), Neta X, Neta GT, Neta L, Neta S, dan Neta S Hunting.
Namun, memasuki pasar premium tampaknya cukup sulit bagi Neta. Volume penjualannya terus menurun di Tiongkok. Dari Januari hingga September 2024, Neta hanya menjual sebanyak 53.853 unit secara domestik, mencapai kurang dari 30% dari target penjualan tahunan.
Salah satu outlet berita Tiongkok, DoNews melaporkan bahwa pabrik Tongxiang Neta di Zhejiang menghentikan produksi selama setengah bulan. Ini adalah pabrik utama merek tersebut dengan volume produksi yang direncanakan sebesar 200.000 unit. Pabrik ini terutama memproduksi crossover Neta L.
Dan tidak hanya itu, Neta dilaporkan memotong gaji karyawannya. Pada bulan Oktober, beberapa pekerja Neta mengklaim bahwa perusahaan gagal membayar gaji bulan sebelumnya tepat waktu karena memiliki utang kepada pemasok. Pada saat yang sama, gaji karyawan Neta yang berperingkat tinggi dipotong hingga 30 persen.
Di Indonesia sendiri, Neta saat ini memasarkan dua produknya di Indonesia, yakni Neta V-II dan juga Neta X. Neta X merupakan SUV listrik yang baru saja meluncur secara resmi pada ajang GIIAS 2024 lalu. Dan menurut Frietz Frederick Roboth selaku Brand PR and Digital Senior Manager Neta Indonesia, sejauh ini kabar dari Cina tersebut tidak mempengaruhi suplai Neta Indonesia.
“Untuk berita penyetopan produksi di Cina, ini kami masih menunggu klarifikasi dari Headquarter Neta ya, kalau sudah ada klarifikasinya akan segera kami update. Tapi kalau suplai kondisi di Indonesia, semua berjalan lancar dan tidak ada kendala, masih normal dan Neta Di Indonesia baik baik saja, Apalagi dalam waktu dekat, Neta juga akan berpartisipasi di GJAW 2024, dan pastinya Neta akan terus berkomitmen meningkatkan ekosistem penggunaan EV di Indonesia,” jelasnsya saat dihubungi oleh tim OtoDriver, Kamis (7/11). (AW).