Beranda Berita

Menanti Kebijakan Insentif Penghapusan Pajak Impor CBU untuk BYD

Berita
Penulis: Gemilang Isromi Nuar
Jumat, 19 Januari 2024 13:00 WIB
Berita - Menanti Kebijakan Insentif Penghapusan Pajak Impor CBU untuk BYD
Bagikan ke:

OTODRIVER - Build Your Dreams (BYD) produsen mobil listrik resmi meramaikan pasar otomotif Indonesia dengan meluncurkan tiga produknya secara bersamaan, yaitu Seal, Atto 3, dan Dolphin dan berkomitmen menjadi brand yang mendukung terciptanya ekosistem tanpa emisi di Indonesia

Dengan begitu saat memboyong mobil listrik ini nanti patut kita nantikan apakah akan mendapat insentif melalui fasilitas pajak bea masuk 0 persen dan pajak barang mewah 0 persen yang mungkin membuat harga lebih murah. Saat peluncuran hari ini sendiri BYD belum memberitahu harga mobilnya.

"Indonesia merupakan salah satu negara yang aktif dalam mengadopsi tren, termasuk inisiatif untuk menurunkan emisi dengan penggunaan kendaraan listrik. Pemerintah Indonesia juga sangat responsif untuk mendukung perkembangan tersebut dengan regulasi yang dikeluarkan," ujar President Director PT BYD Motor Indonesia, Eagle Zhao, Kamis (18/1).

Sesuai Pasal 18 ayat 1 Perpres No. 79 Tahun 2023 pemberian insentif itu tidak dibebaskan. Hanya bagi produsen yang akan atau sudah melakukan investasi fasilitas manufaktur di dalam negeri, dan yang mau meningkatkan kapasitas produksi mobil listrik.

"Untuk mendapatkan insentif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2), Pelaku Usaha harus berkomitmen untuk memproduksi KBL Berbasis Baterai Roda Empat di Indonesia yang memenuhi spesifikasi teknis sebagaimana diatur dalam peraturan menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang perindustrian," bunyi aturan tersebut.

Saat ini, status mobil listrik BYD masih impor CBU (Completely Built Up), hingga rencananya akan diproduksi lokal. Untuk itu, General Manager BYD wilayah Asia Pasific, Liu Xeuliang mengatakan terkait rencana investasi komitmen pengembangan ekosistem kendaraan listrik dari pemerintah Indonesia.

"Kami percaya diri untuk membangun manufaktur di Indonesia. Ketika kebijakan diumumkan pemerintah Indonesia, kami memilih mendirikan manufacturing sendiri dibandingkan kerjasama dengan perusahaan lain di Indonesia, dan tidak hanya produksi, kami juga akan membawa rantai pasok dan ini tentunya harus didukung kebijakan dan regulasi yang sesuai," kata Liu.

Keyakinan BYD membuat pabrik di Indonesia juga diungkapakn Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto saat bertemu dengan eksekutif BYD, investasinya adalah 1,3 miliar USD (setara Rp20 triliunan) kapasitas produksinya 150.000 unit per tahun,

"Kita juga terus mendorong insentif termasuk bea masuk sebesar 0% untuk impor CBU, dan CKD serta insentif ppnbm untuk roda emapt dalam percepatam mobil listrik di indonesia. Pemerintah juga mendorong BYD untuk dapat meningkatkan local content sehingga tentu dapat mendorong daya saing industri melakukan integrasi," papar Airlangga saat peluncuran BYD di Jakarta, Kamis (18/1).

Patut kita nantikan apakah mobil listrik BYD mendapatkan insentif penghapusan pajak impor CBU yang mungkin membuat mobil ini harganya bisa dijangkau. Menurut kabar, BYD akan mengumumkan harganya pada ajang IIMS 2024. (GIN)

#mobil #mobil-listrik #byd #insentif-pajak-cbu

Bagikan ke:

Dapatkan update berita pilihan dan terbaru setiap hari dari otodriver.com. Mari bergabung di Channel Telegram OtoDriver, caranya klik link https://t.me/otodriver, kemudian join. Anda Harus install aplikasi telegram terlebih dahulu.