OTODRIVER - Mazda mengumumkan bahwa sedan listrik EZ-6 akan segera dijual massal untuk menjadi produk global mereka.
Namun demikian, pasar China dan Eropa akan lebih dulu menerima mobil ini ketimbang pasar Amerika atau ASEAN.
EZ-6 sendiri menggunakan teknologi elektrifikasi dari mitra Mazda di China, Changan Automobile menurut Motortrend. Adapun Mazda pertama kali memamerkan EZ-6 di pameran mobil Beijing hingga awal Mei lalu, termasuk konsep SUV listrik Arata.
EZ-6 akan diproduksi menjadi dua varian, yakni mobil listrik murni (Battery Electric Vehicle/BEV) dan plug-in hybrid (PHEV), sementara Arata yang tampan belum cukup dekat dengan produksi bagi Mazda.
Hal yang menarik, EZ-6 adalah sebuah sedan. Selain itu, mobil ini akan menggunakan penggerak roda belakang, dan varian EV-nya akan memiliki distribusi bobot 50:50. Versi BEV Mazda EZ-6 akan mendapatkan mesin varian 255 hp (190 kw/258 PS) dan kecepatan tertinggi 170 km/jam. Mobil itu menggunakan baterai litium besi fosfat.
Mazda sebelumnya mengatakan EZ-6 akan memiliki standar jarak tempuh China Light-Duty Vehicle Test (CLTC) sekitar 600 kilometer.
Berbicara desain, meskipun lampu depannya agak generik, kisi-kisi besar di bagian ini diapit dengan lekukan ke dalam yang kontras dan sangat khas Mazda. Bagian sampingnya sederhana dan elegan, mengingatkan pada Lucid Air, terutama pada bentuk kelongsong pintu bagian bawahnya.
Bagian belakang yang tajam dan sporty ditutup dengan ducktail kick-up rendah pada decklid yang dapat naik secara elektrik, seperti spoiler pada banyak Porsche. Lampu belakangnya berbentuk setengah lingkaran. Interiornya, meskipun tampan, tidak memiliki banyak DNA desain yang sama dengan produk USDM (United States Domestic Market) Mazda. Hal itu mungkin karena produk ini adalah produk dari perusahaan patungan Changan dan Mazda.
Diketahui, Changan memiliki 50 persen saham di perusahaan ini, dan memproduksi beragam kendaraan dengan berbagai merek. (AB)