OTODRIVER - Toyota kembali tersangkut masalah skandal yang menyangkut mesin dieselnya.
Toyota Industries Corporation (TICO) memberikan laporan kepada Toyota Motor Corporation (TMC) bahwa mereka menerima laporan dari komite investigasi terkait dengan menyelidiki potensi penyimpangan sertifikasi.
Penyimpangan ini menyangkut sertifikasi emisi domestik yang tidak tepat pada mesin diesel yang dibuat TICO untuk Toyota, di mana penyelidikan menemukan kejanggalan selama pengujian output tenaga untuk sertifikasi tiga model mesin diesel.
Anton Jimmy Suwandi selaku Marketing Director PT Toyota Astra Motor (TAM) menanggapi hal tersebut dan menjelaskan bahwa masalah ini hanya kesalahan prosedur semata.
Ia juga menjelaskan bahwa perusahaan TICO hanyalah merupakan suplier mesin diesel dan bukan menjadi bagian dari Toyota Motor Corporation.
"Beberapa pemberitaan salah tangkap, mengatakan ini termasuk dalam TMC. (TICO) Ini penyuplai. Jadi, Toyota meng-outsourcing beberapa pengembangan dan persiapan, termasuk persiapan homologasi atau sertifikasi kepada perusahaan ini. Salah satunya, adalah mesin diesel," ujar Anton saat diwawancarai di kawasan Jakarta Selatan, Jumat (2/2).
Ia juga menegaskan bahwa produk mobil diesel yang ada di Indonesia tidak ada masalah dari sisi sertifikasi, homologasi, dan juga safety.
"Produksi di TMMIN tetap berjalan, penjualan juga tetap berjalan, delivery juga jalan. Jadi, tidak ada yang dihentikan karena memang tidak ada hubungan dengan TICO tadi," tegas Anton.
Merujuk pada rilis dari TMC, Toyota Fortuner masuk dalam daftar, termasuk yang dibuat oleh Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN). Walau demikian PT TMMIN mengonfirmasi bahwa isu skandal ini tidak berdampak pada model yang diproduksi untuk konsumsi tanah air. Mengutip dari Tempo.com, Presiden Direktur TMMIN Bob Azam membeberkan produk yang terdampak ditujukan bagi pasar Eropa, Timur Tengah dan Asia, tapi tidak yang dipasarkan di Indonesia.
"Ini isu homologasi yang terjadi di Jepang, jadi tidak berkaitan dengan produk yang beredar di Indonesia. Berdampak hanya kepada sebagian yang model ekspor karena homologasinya berbeda," kata Bob. (AW).