OTODRIVER - Bagi pemerintah, peran industri otomotif dianggap merupakan pahlawan devisa. Selain melibatkan pekerja dalam jumlah besar, instrumen pajak yang berkaitan dengan otomotif juga menjadi pendapatan negara.
"Untuk pencapaian di Januari hingga September saja sudah di angka 633.218 unit (wholesales). Lalu angka ekspornya juga besar. Ini adalah sektor industri strategis yang harus dijaga," buka Direktur Industri Alat Transportasi Darat Direktorat Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan (IMATAP) Kemenperin, Dodiet Prasetyo.
Lebih lanjut, segmen Low Cost Green Car (LCGC) saat ini masih menjadi primadona di Indonesia dengan kontribusi pasar sekitar 20 persen. Kondisi ini pun mendapat perhatian dari pihak pemerintah untuk mendorong industri mengembangkan produk ke arah transisi energi.
"Pasar LCGC masih besar sampai 20 persen. Saat ini persyaratan LCGC itu di angka konsumsi BBM 1:20 km. Nantinya LCGC bisa disematkan teknologi hybrid murni atau mild hybrid," ucapnya di forum diskusi pada Kamis (21/11).
Lebih lanjut, jika mesin bakar LCGC dikombinasikan dengan sistem hybrid, maka akan dapat menghemat BBM lebih besar dan mendukung transisi energi. "Dari perhitungan internal kami bisa 1:25-30 km," imbuh Dodiet.
Mengenai akan adanya koreksi harga LCGC di pasar jika model tersebut ditambahkan teknologi hybrid, Dodiet menyatakan jika selisih harga yang ditawarkan sebenarnya masih masuk akal.
"Kami melihat berdasarkan data, kendaraan jenis ICE dan hybrid, misalnya salah satu pabrikan saja, selisihnya nggak sampai Rp 50 juta. Artinya apabila disematkan teknologi itu, lonjakan harga tidak akan banyak," urainya.
Di sisi lain, Sekretaris Umum Gaikindo, Kukuh Kumara menyatakan jika saat ini mobil dengan harga di bawah Rp 300 juta merupakan penyumbang market terbesar di Indonesia.
Sehingga jika skema LCGC hybrid benar-benar dihadirkan, maka banderol yang mampu dijangkau oleh kebanyakan masyarakat Indonesia ada di kisaran Rp 200 jutaan.
Dan saat ini, Daihatsu Ayla tipe terendah masih jadi LCGC termurah dengan Rp 137,8 juta. Sedangkan Honda Brio Satya E CVT menjadi yang termahal yakni Rp 198,3 juta. (IP)