OTODRIVER - Ibu Kota Nusantara (IKN) tak hanya akan diproyeksikan sebagai kota pusat pemerintahan, namun juga menjadi kota yang ramah lingkungan. Salah satunya adalah ada pada sarana transportasi yang digunakan, di mana kendaraan listrik akan hadir sebagai tulang punggung mobilitas di kota masa depan yang terletak di Kalimantan Timur itu.
Boleh dikata, IKN akan menjadi kota mobil listrik Indonesia saat sepenuhnya beroperasi nanti.
Satu yang Istimewa dalam lawatan ini adalah Otodriver dan beberapa media menggunakan mobil listrik BYD dari Balikpapan menuju IKN. Seal, Atto 3, Dolphin hingga produk terbarunya M6 jadi produk yang mengantar kami ke sana.
Kebetulan Otodriver mendapat kesempatan untuk jadi penumpang di BYD Atto 3.
“Kita mendapatkan pengalaman langsung untuk berkunjung ke Ibu Kita Nusantara dengan menggunakan mobil listrik, salah satu moda transportasi ramah lingkungan yang nanti akan jadi salah satu tulang punggung mobilisasi di IKN,” ungkap Head of PR & Government Relation PT BYD Motor Indonesia, Luther Panjaitan saat ditemui di Ibu Kota Nusantara (IKN) belum lama ini.
Perjalanan menuju ke IKN biasanya menempuh jarak hingga 100 kilometer, namun kami berkesempatan untuk melewati jarak yang lebih singkat dengan menggunakan tol yang baru difungsikan pada Agustus silam.
Sayangnya tol ini masih berfungsi secara terbatas dan belum dibuka untuk umum. Kami bisa melewati tol yang masih terus dikebut pembangunannya lantaran ada izin dari otorita IKN.
Salah satu spot yang cukup menarik dari rute tol ini adalah saat melintas di Jembatan Pulau Balang yang menyeberangi Teluk Balikpapan. Jembatan dengan jenis konstruksi cable stayed dan pelengkung beton presstres cukup menonjol tampilannya dengan tiang-tiang dan bentangan kabel pengikatnya, sekilas wujudnya seperti perahu layar.
Mengutip dari data PUPR, jarak yang ditempuh melalui tol jadi lebih singkat tepatnya hanya 82,6 kilometer, sedangkan waktu tempuhnya estimasi 45 hingga 50 menit.
Gerimis sempat mengguyur di beberapa tempat, walaupun sudah menggunakan jalan tol, namun tetap saja rombongan melewati jalanan berliku dan naik turun yang membelah hutan ataupun perkebunan sawit. Dengan kondisi jalanan yang beragam Atto 3 tetap menyenangkan, tenang dan bantingan suspensinya cukup dewasa.
Bandara VVIP IKN jadi pertanda semakin dekat dengan destinasi. Walau sudah bisa digunakan untuk landing dan take off, namun secara fisik bandara ini belum lengkap dan belum bisa dioperasikan untuk penerbangan komersial.
Memasuki jantung utama IKN kita akan nampak tiang bendera setinggi 79 meter yang berdiri di titik 0 IKN. Selanjutnya nampak istana negara lengkap dengan Patung Istana Garuda yang nampak mulai hijau karena proses oksidasi. Warna hijau kebiruan ini akan sempurna dalam beberapa tahun ke depan. Sebagai gambaran nanti akan seperti warna patung Liberty di AS.
Sejauh apa IKN bersiap diri untuk jadi kota EV?
Sejauh ini sudah ada 18 charging station di IKN dan semua charging station itu sudah berfungsi sepenuhnya. Charging station ini menjadi sumber pengisian daya dari beberapa mobil listrik sudah nampak di jalanan IKN, demikian pula dengan bus listrik yang sempat kami temui.
Dengan rancangan sebagai kota yang akan menggunakan mobil listrik sepenuhnya, maka tempat charging akan terus bertambah di kemudian hari.
Sebagai informasi, luas IKN keseluruhan termasuk areal daratan dan perairan sekitar 324,3 ribu hektar di mana hanya 25 % dari luas tersebut akan dijadikan wilayah perkotaan, 10% daerah pertanian dan 65 % akan tetap menjadi hutan. (SS)