OTODRIVER - Salah satu momok pada mobil listrik adalah apabila baterainya mengalami penurunan kinerja atau mengalami kerusakan. Hal ini dikarenakan baterai merupakan bagian termahal dari mobil tersebut. Beberapa sumber menyebutkan bahwa harga baterai itu 40-50% dari harga sebuah EV.
Karenanya pabrikan mobil listrik memberikan garansi yang lumayan panjang untuk baterai ini yakni di 7 hingga 8 tahun. Bahkan ada beberapa yang memberikan lifetime warranty dengan berbagai ketentuan yang berlaku.
Di luar lifetime warranty, bagaimanakah nasib baterai setelah masa garansi tersebut selesai?
Ternyata Citroen punya solusi untuk hal tersebut.
“Sudah pasti bahwa baterai merupakan bagian termahal dari sebuah mobil listrik. Karenanya Citroen punya cara untuk bisa meminimalisir besarnya biaya yang harus dikeluarkan,” tutur Andry Oktavianus, Aftersales Departement Head Citroen Indonesia saat ditemui di Media Test Drive All New Citroen E-C3 (02/07).
“Kami akan melakukan penggantian cell by cell yang rusak. Jadi hanya mengganti cell baterai yang rusak saja dan mengkombinasikannya dengan yang masih bagus,” sambung Andry.
Walau pun pada saat ini belum ada kasus (lantaran belum ada kendaraan listrik yang baterainya melewati masa garansi), namun sudah menyiapkan hal tersebut.
“Workshop yang kita miliki akan punya level 3 yang bisa melakukan reparasi baterai. Saat ini kita sampai level 2 yang mampu naik turunkan (melakukan penggantian utuh) baterai,” sambungnya.
Lebih lanjut lagi, Andry mengatakan bahwa dari hasil riset yang dilakukan oleh prinsipal, baterai E-C3 bisa digunakan hingga 690 ribu kilometer.
Berbincang mengenai baterai healt, pria ramah ini menyebutkan bahwa diperkirakan hingga masa warranty habis yakni 7 tahun atau sekitar 190 ribu kilometer, kondisi baterai diperkirakan ada di posisi 70%. Namun ia tidak bisa memperkirakan berapa persen bagian dari baterai tersebut yang akan diganti ataupun perkiraan harga yang akan dikeluarkan. (SS)
#citroen #baterai-ev #citroeb-e-c3 #bev #harga-baterai-mobil-listrik