OTODRIVER – Citroen memutuskan untuk mundur dari Australia. Seperti dikutip dari carscoops.com (19/8), merek yang sudah berkiprah selama 100 tahun lebih di Negeri Kangguru tersebut akan memberhentikan aktivitas penjualannya pada 1 November 2024 mendatang.
Hal ini disebabkan oleh lemahnya angka penjualan Citroen di negara tersebut. Bahkan pada semester pertama tahun 2024 ini, merek asal Perancis tersebut hanya menerima angka penjualan sebesar 87 unit.
Angka ini bahkan kalah dibandingkan beberapa merek supercar sekalipun. Di Australia, merek-merek mewah seperti Maserati sanggup terjual sebanyak 200 unit, Ferrari 113 unit, hingga Aston Martin sebanyak 86 unit.
"Sementara kita mengakui dan merayakan kekayaan sejarah Citroen di pasar Australia, kita harus melihat ke masa depan dan mempertimbangkan sifat industri dan pasar lokal yang berkembang pesat, dinamis, dan kompetitif, serta permintaan konsumen yang terus berubah. Keputusan untuk menghentikan penjualan kendaraan baru tidak dibuat dengan mudah. Keputusan tersebut diambil setelah mempertimbangkan dengan cermat produk-produk saat ini dan masa depan yang tersedia untuk negara kita, dalam konteks pasar lokal dan preferensi serta persyaratan kendaraan baru Australia. pembeli kendaraan," ujar David Owen selaku Manajer Umum Citroen Australia dilansir dari carscoops.com.
Saat ini, Citroen Australia menawarkan beberapa model yang ditawarkan, seperti C3 generasi lawas, C4, C5 Aircross dan juga C5X. Sementara model C3 generasi terbaru dan juga C3 Aircross yang baru saja diluncurkan di Indonesia tidak masuk di negara tersebut.
Citroen sendiri baru hadir kembali di Indonesia pada tahun 2022 lalu. Saat ini Citroen berada di bawah payung kepemilikan Indomobil Group. (AW).