Kota-kota di Cina mencatatkan 86,67 miliar perjalanan penumpang dalam 11 bulan pertama 2023. Besaran itu naik 21,8 persen secara tahunan, menurut data yang dirilis oleh Kementerian Transportasi China, seperti dilansir Antara (7/1).
Dari keempat moda transportasi perkotaan, bus umum melaporkan 37,81 miliar perjalanan, naik 13 persen dibandingkan tahun 2022 pada periode yang sama, dan moda transportasi kereta perkotaan mencatatkan 26,73 miliar perjalanan, naik 47,2 persen.
Sementara itu, taksi mencatatkan 22,06 miliar perjalanan, naik 13,2 persen bernading periode sama 2022.
Pada area Ibu Kota, Beijing, mencatatkan lebih dari 5,24 miliar perjalanan selama periode yang serup. Menduduki peringkat teratas dalam daftar tersebut dibandingkan dengan kota-kota lainnya. Shanghai berada di posisi kedua, melaporkan 4,56 miliar perjalanan, ungkap data tersebut.
Perihal besarnya pemakaian moda tranpsortasi bus tidak lepas dari berbagai proyeksi besaran pasar bus di Tiongkok, berdasarkan hasil riset Statista yang rislis 2018, di tahun 2024 perputaran bisnis seputar bus di Negeri Tirai Bambu menyentuh angka 5 miliar dolar AS atau setara Rp 75 triliun.
Dari hasil riset yang sama juga muncul perkiraan bahwa di tahun 2028, seantero Cina akan membuahkan pengguna 128,50 juta pengguna.
Sementara itu lembaga riset asal Inggris, Wood Mackenzie di tahun 2019 sudah mempunyai prediksi bahwa tahun 2025 akan ada bus tenaga listrik sebanyak 1,3 juta unit. Hal ini didorong oleh upaya konstan dari pemerintah Cina yang membuat biaya pembelian baterai makin turun serta kebijakan pro angkutan massal.
Oleh Wood Mackanezie juga disebutkan bahwa pabrikan kendaraan komersial asal Cina akan mampu menjual lebih dari 100 ribu unit bus listrik ke seluruh dunia sampai akhir tahun 2025.
Baca juga: Hitachi Bangun 1.000 Bus Listrik Untuk Pasar Inggris
Baca juga: Bus Asal Cina Makin Tak Terbendung Mendunia
