Dari laman sustainable-bus.com (15/7) diketahui bahwa untuk semester pertama tahun 2024 angka laku bus merek Tiongkok sebanyak 240 ribu unit. Dari angka itu angka laku pada periode yang sama untuk konsumsi dalam negeri sebesar 177.400 unit.
Dari periode yang sama, bus versi tenaga listrik terjual sebanyak 43 ribu unit. Angka ini merupakan 38,57 persen dari seluruh kendaraan listrik yang diserap pasar domestik.
Dari besaran 241.700 unit tadi terbagi untuk tiga golongan bus berdasarkan dimensi. Untuk golongan large bus laku 31.700 unit, 18.900 unit untuk medium bus, dan light bus terjual sebanyak 191.100 unit.
Bus listrik dan yang bermesin konvensional buatan Cina punya durabilitas yang mumpuni
Seperti mobil penumpangnya, produk bus asal Cina maksimal dalam hal fitur dan teknologi
Masing-masing golongan tadi angka produksinya juga fantastis, rerata naik di atas 90 persen. Bahkan light bus mencapai lebih dari 100 persen.
Tentu saja, besaran ekspor dari barisan produk angkut penumpang tersebut juga tidak main-main. Karena dari besaran total tersebut di atas porsi ekspornya mencapai 30 persen.
Baca juga: Tahun 2025: Bus Listrik Sudah Bisa Beroperasi Di Bali
Baca juga: Harapan Besar Konversi Bus Listrik
Harga kompetitif membuat bus listrik merek Tiongkok jadi pilihan utama bus kota di Indonesia