OTODRIVER - PT Pertamina Patra Niaga akan menambah kuota Jenis BBM Tertentu (JBT) Solar, dikarenakan sejumlah SPBU wilayah Indonesia kerap mengalami kekosongan bahan bakar umum (BBM) jenis Solar.
Dalam kasus yang terjadi, Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) sekitar Lampung Selatan kerap kekosongan bahan bakar umum (BBM) jenis solar, karena kedatangan distribusi solar tidak menentu. Hal ini juga terjadi di SPBU Kota Padang diamana masyarakat Sumbar dalam beberapa minggu ini mengeluh kembali terjadi kelangkaan Solar di Sumbar. Di bagian wilayah timur, kelangkaan solar terjadi di wilayah Sulawesi Selatan diaman antrian kendaraan yang menunggu solar terjadi di SPBU di sejumlah wailayah di sejumlah SPBU, di jalan poros Maros-Pangkep, Sulawesi Selatan.
Melalui kejadian itu, Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan menjelaskan, guna memenuhi kebutuhan Solar Subsidi hingga akhir tahun ini, Kementerian ESDM telah mengusulkan adanya penambahan kuota kepada Kementerian Keuangan.
"Pertama, untuk JBT Solar penyesuaian kuota sebesar 1,3 juta kl dari kuota awal sebesar 16,8 juta kl di 2023 ini, yang sebenarnya turun atau lebih rendah dari 2022, menjadi 18,1 juta kl (kiloliter), seperti yang diajukan oleh Kementerian ESDM kepada Kementerian Keuangan," kata dalam Riva dalam rapat bersama Komisi VII DPR, Selasa (21/11).
Perlu diketahui, dalam anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) 2023 hanya jatah Solar di 16,8 juta kl. Sampai dengan Oktober 2023, sudah mencapai konsumsi 14,4 juta kl. "Setelah dilakukan perhitungan kembali dari Kementerian ESDM, sudah mengajukan penambahan kuota sebesar 18 juta kl," kata Riva.
Dikutip dari situs MyPertamina, untuk harga BBM jenis Solar sendiri tidak mengalami perubahan sejak awal November 2023 Rinciannya, tetap di angka Rp 6.800 per liter.
Bagi pemilik mobil diesel untuk menghemat Solar, sebaiknya sering memebersihkan filter Udara yang kotor, karena bisa menghambat pasokan udara ke dalam ruang bakar membuat mobil menjadi boros bahan bakar. (GIN)