Soal Insentif, Gaikindo Sudah Rayu Pemerintah

Soal Insentif, Gaikindo Sudah Rayu Pemerintah

OTODRIVER - Mobil hybrid dinilai lebih cocok digunakan di era transisi menuju netralitas karbon pada 2060 yang dimana saat ini harga mobil listrik masih tinggi.

Merujuk data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), mobil hybrid mencapai penjualan 17.305 unit di semester I tahun 2023. Sedangkan mobil listrik tercatat hingga Juni mencapai 5.849 unit.

Namun, mobil dengan dua sistem penggerak itu belum bisa mendapatkan insetif dari pemerintah. Padahal, Gaikindo sendiri sudah mendorong supaya pemerintah dan sudah berdiskusi terkait insentif mobil hybrid.

"Sudah, kita sudah bicara duduk bersama. Kalau Anda dengar kemarin Pak Menteri Perindustrian bilang bahwa yang namanya insentif untuk mobil listrik akan direvisi dan akan dikeluarkan juga barunya sesegera mungkin. Dalam sebulan dua bulan bisa keluar harusnya tahun ini bisa beres," kata Ketua Umum Gaikindo Yohannes Nangoi, Sabtu (19/8).

Terkait hal tersebut, pemerintah juga telah tengah mempertimbangkan untuk memberi tambahan insentif bagi mobil hybrid.

Hal itu diungkapkan Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE), Kemenperin Taufiek Bawazier di mana mobil hybrid mampu mengurangi emisi karbon hingga 49 persen.

"Sebetulnya kami sudah inisiasi, analisis ke depan sampai 2060 itu adalah carbon reduction artinya yang diukur adalah sampai berapa besar industri atau manufaktur menghasilkan suatu produk yang mampu menurunkan emisi karbon,” katan Taufiek di Jakarta, Selasa (8/8) dikutip dari Antara.

Untuk bisa menerapkan pemberian insentif bagi mobil hybrid, pemerintah perlu melakukan semacam survei untuk mendata setiap produk. (GIN)
 

Dapatkan update berita pilihan dan terbaru setiap hari dari otodriver.com. Mari bergabung di Channel Telegram OtoDriver, caranya klik link https://t.me/otodriver, kemudian join. Anda Harus install aplikasi telegram terlebih dahulu.

 
 
 
Rekomendasi

Bus-truck.id

    Otorider.com