Pertama kalinya di Indonesia, fasilitas pengisian daya mobil listrik super cepat berdiri. Ultra Fast Charging Station ini diresmikan oleh salah satu pabrikan mobil yang tengah serius bermain di segmen mobil listrk, yakni PT Hyundai Motors Indonesia (HMID).
Ultra Fast Charging Station ini memiliki daya sebesar 240 kW. PT HMID sendiri mengklaim untuk mengisi daya sebuah Hyundai Ioniq 5 yang memiliki kapasitas baterai 74,2 kWh, dari 10 persen hingga 80 persen hanya membutuhkan waktu selama 18 menit saja.
Namun, apakah Ultra Fast Charging Station ini bisa digunaka untuk beragam jenis mobil yang ada di Indonesia? Makmur selaku Chief Operating Officer PT HMID menjelaskan bahwa fasilitas ini sebenarnya bisa digunakan untuk mobil listrik yang kompatibel tipe socket pengisian daya-nya.
“Pada dasarnya, itu (Ultra Fast Charging Station) untuk CCS2. Karena ada beberapa model yang memiliki socket berbeda,” jelasnya saat peresmian stasiun pengisian daya super cepat di Plaza Indonesia, Jakarta Pusat, Kamis (9/3).
Kendati demikian, Makmur menjelaskan bahwa persyaratan untuk menggunakan fasilitas ini yakni dengan menggunakan aplikasi yang didedikasikan untuk mobil Hyundai.
“Persyaratannya kalau ingin menggunakan fasilitas Ultra Fast Charging kami harus mengunuh terlebih dahulu aplikasi MyHyundai. Kalau tidak download maka tidak bisa melakukan pengisian daya,” tambahnya.
Masih menurutnya, konsumen yang ingin menggunakan fasilitas ini, tidak dipungut biaya hingga batas waktu yang belum ditentukan.
“Masih free. Sampai kapan? Belum tahu,” tutup Makmur.
Sebagai gambaran, semua mobil listrik Hyundai menggunakan socket charger CCS2 dan begitu pula beberapa mobil listrik yang hadir di Indonesia, seperti Toyota bZ4X, Mercedes-EQ EQE dan EQS, BMW i4 hingga MINI Electric. Sementara Wuling Air ev dan Nissan Leaf tidak bisa berbeda tipe socket charger.
