OTODRIVER - Melakukan pengisian listrik pada EV belum bisa dilakukan sesingkat melakukan pengisian bahan bakar pada mobil konvensional. Walau dilakukan pada stasiun pengisian listrik umum (SPKLU) berdaya besar atau ultrafast charger sekalipun.
Butuh waktu untuk menunggu proses pengecasan tersebut, sehingga timbul pertanyaan apakah bisa melakukan charging dengan kondisi mobil ‘on’. Semisal melakukan charging dengan tetap membiarkan AC ataupun infotaiment pada mobil tetap nyala dengan pengemudi di bersantai di dalamnya?
“Pengecasan tetap bisa dilakukan walaupun mobil dalam kondisi ‘on’. Hal tersebut boleh saja dilakukan dan aman,” terang Product Planning and Strategy, GAC Aion Indonesia, Iqbal Taufiqurrahman, saat dihubungi Otodriver beberapa waktu lalu.
“Hal tersebut bisa dilakukan dan aman, karena saat melakukan pengecasan arus baterai masuk langsung menuju ke baterai high voltage. Sedangkan untuk menghidupkan perangkat seperti AC ataupun infotainment dilakukan oleh baterai 12 volt atau baterai low voltage,” sambungnya. Bahkan Iqbal mengatakan bahwa mobil dapat dicharge langsung dalam kondisi on.
“Bisa juga dilakukan dengan menggunakan tipe charger AC ataupun DC. Namun perlu diingat ada konsekuensinya, yakni waktu charging jadi lebih lama dibandingkan jika mobil dalam kondisi off,” imbuhnya.
Senada dengan hal tersebut, Product Expert Assistant Manager, PT Hyundai Motors Indonesia (HMI), Bonar Damarjati Pakpahan mengatakan hal senada. “Melakukan charging dalam posisi on dengan AC dan infotainment menyala aman dilakukan pada produk Hyundai seperti Ioniq 5 ataupun Kona Electric,” jelas Bonar dalam pesan singkatnya.
Namun Bonar mengatakan bahwa untuk melakukan charging dengan kondisi mobil on ada hal yang musti diperhatikan.
Berbeda dengan Aion, pada unit Hyundai mobil harus dimatikan (kondisi off) terlebih dulu. “Connect ke charger terlebih dulu, baru setelah proses charging berjalan mobil diposisikan ke ‘on’ dan perangkat seperti AC ataupun infotaiment dinyalakan,” sambungnya.
Bonar menambahkan bahwa keamanan charging EV modern ini telah dilengkapi dengan sistem yang secara konstan memonitor grounding, insulation dan kebocoran arus.
“Bila sampai mendeteksi anomali sistem akan segera mematikan proses charging meskipun belum sampai fatal efeknya ke manusia,” jelas penggemar nasi goreng ini. “Antara mobil dan charging station melakukan komunikasi dua arah secara terus menerus, termasuk mengatur seberapa banyak dan cepat daya yang dapat disalurkan ke mobil,” pungkasnya.
Jadi walaupun ada sedikit perbedaan antara Aion dan Hyundai dalam persiapan chargingnya, namun pada dasarnya prosesi charging dalam kondisi mobil ‘on’ tetap aman dilakukan. (SS)
