OTODRIVER - Indonesia kembali kehilangan putra terbaik dan juga legenda otomotif. Soebronto Laras, seorang penguasa dan pecinta otomotif telah berpulang pada 20 September 2023.
Namanya cukup lekat dengan Suzuki, lantaran melalui tangan dinginnya pabrikan berlogo S ini melesat popularitasnya di Indonesia.
Kiprah besar pria yang akrab disapa Yonto ini mulai dengan Suzuki pick up ST20 yang justru ‘meledak’ penjualannya di Manado. Ia cukup cermat menyasarkan produk berkapasitas mesin 550 cc ini pada petani cengkeh di kawasan itu.
Kisah berawal saat ia melakukan test drive Suzuki ST20 di Manado, Sulawesi Utara, pada 1978. Saat itu musim panen cengkeh.
"Saat itu ST20 dicoba mengangkut cengkeh seberat satu ton ke gunung dan berhasil. Lantas saya bawa contoh 10 unit dan langsung ludes dibeli petani cengkeh. Kemudian bawa lagi, habis lagi. Penjualannya sekitar 100 unit sebulan,” katanya saat ditemui Otodriver di IIMS di Kemayoran sekitar awal Desember 2020.
Soebronto cukup memahami kebutuhan pasar saat itu dan memberikan produk yang tepat untuk daerah yang harus melewati jalanan yang ukurannya relatif sempit. Sehingga ST20 cukup lincah menjelajah dan mengangkut hasil bumi eksotis tersebut.
Kemampuan membidik pasar yang tepat inilah yang membawanya pada kesuksesan Suzuki di kemudian hari.
Suzuki kehilangan tokoh visionernya di Indonesia, hal ini diungkapkan Harold Donnel, 4W Marketing & Business Strategy Director PT Suzuki Indomobil Sales (SIS).
Mewakili PT SIS, Harold mengungkapkan rasa duka pada sosok yang dikenal sebagai Bapaknya Suzuki Indonesia.
"Kami dari Suzuki Indomobil Sales mengucapkan turut duka cita dan berbela sungkawa atas kepergian Pak Bronto, Bapak daripada Suzuki di Indonesia," ujar Harold melalui pesan singkat.
"Tentunya kami sangat kehilangan sekali sosok dan kepemimpinan beliau yang notabene sangat melekat di merek kami. Begitu besar jasa dan juga kerja keras beliau selaku pemimpin Suzuki Indonesia dan begitu banyak pencapaian yang diraih untuk Suzuki Indonesia," tambahnya.
Harold menyebut bahwa Soebronto pernah menyampaikan pesan terakhir pada diri dan rekan kerjanya.
"Salah satu pesan terakhir secara pribadi yang dititipkan Bapak (Soebronto Laras) adalah minta tolong Suzuki dijaga agar dapat terus menyuguhkan produk-produk yang kompetitif untuk pasar Indonesia dan Pak Bronto juga memiliki harapan untuk bisa membawa Suzuki ke puncak kejayaannya seperti waktu beliau melakukannya pada tahun 80an," pungkasnya.
Hingga akhir hayatnya, Soebronto Laras menduduki posisi sebagai Komisaris Indomobil Group yang menaungi brand Suzuki dan beberapa brand otomotif lainnya.
Selamat jalan Bapak Suzuki Indonesia. (SS)