OTODRIVER - Toyota Yaris Cross menjadi mobil yang unik dalam pengembangannya.
Pasalnya dalam masa development, SUV B Compact ini masuk ke dalam masa pandemi Covid-19 yang syarat dengan pembatasan-pembatasan.
“Development Yaris Cross salah satunya berada di ketat-ketatnya masa pandemi (2020-2021) yang disertai dengan PPKM dan pembatasan lain sebagainya,” tutur I Nyoman Winaya, Direktur Manufacturing PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) saat dijumpai pada factory visit di plan TMMIN Karawang, Jawa Barat.
“Jangankan insinyur Jepang datang ke sini, mengirim orang-orang kami ke Jepang pun sulit dilakukan. Bahkan kita mau datang ke pabrik saja susah,” jelas pria ramah ini.
Nyoman mengatakan bahwa banyak hal dalam pengembangan yang terpaksa dilakukan dalam kondisi daring dengan pihak principal.
“Tentu hal ini lebih menyulitkan dibandingkan dengan melakukankan tatap muka langsung. Tapi hal ini harus dilakukan supaya Yaris Cross tetap terwujud,” sambungnya.
Dengan kondisi seperti ini, lebih banyak improvement yang dilakukan di Indonesia dan ini menjadi nilai positip bagi TMMIN.
“Dengan kondisi ini, maka pihak principal semakin percaya dengan kami yang ada di Indonesia, dan bagi kami merupakan sebuah akselerasi tersendiri dalam pengembangan produk,” imbuh Nyoman.
Dengan kerja keras dan improvement yang lebih banyak dilakukan oleh anak bangsa, Toyota Yaris Cross pun diluncurkan sesuai dengan jadwal yakni pada 15 Mei 2023.
Produksi SUV ini pun diproyeksikan akan menghasilkan 36 ribu unit hingga akhir tahun 2023. Mobil ini pun jadi produk elektrifikasi dari TMMIN yang kedua setelah Zenix. Bahkan Yaris Cross pun jadi produk yang jadi komoditas eksport. (SS)
