OTODRIVER - Thailand dipastikan menjadi negara yang merakit Mitsubishi Xpander berpenggerak hybrid.
Salah satu alasannya adalah insentif mobil hybrid di Thailand sangat besar sehingga sangat menguntungkan dari segi biaya produksi.
“Tidak ada hal lain memang itu, hybrid sangat murah di Thailand bahkan dibandingkan ICE. Di Indonesia tidak ada kebijakan atau kelebihan seperti itu buat hybrid. Akhirnya hybrid jadi lebih mahal,” jelas Atsushi Kurita selaku Presiden Direktur PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) ketika diwawancarai oleh awak media di Tokyo, Jepang, Kamis (26/10).
Kendati demikian, minat masyarakat Indonesia akan mobil hybrid mulai meningkat sejak dua rival Mitsubishi yakni Toyota dan Suzuki memasarkan produk tersebut dan disambut baik oleh konsumen.
“Hanya saja memang hybrid saat ini bisa diterima di Indonesia karena Toyota dan Suzuki mulai menjualnya dan banyak yang mau. Dari sana kita melihat sebenarnya masyarakat Indonesia sudah siap menerima,” tambah Kurita-San.
Meski terlambat, tetapi pihak Mitsubishi berupaya untuk merubah cara pandang masyarakat Indonesia akan mobil hybrid yang memiliki harga mahal dengan nantinya menghadirkan mobil hybrid yang terjangkau.
“Sekarang kita berupaya mengganti cara pandang ini. Kita bisa dibilang terlambat tapi tidak apa-apa,”
Kabar Xpander bertenaga hybrid ini berhembus beberapa waktu lalu.
Jika waktu produksinya telah datang, praktis Xpander Hybrid bakal menjadi penantang Toyota Veloz yang juga dikabarkan bakal disuntik hybrid dalam waktu yang akan datang. (AW).