OTODRIVER - Mitsubishi tengah mempelajari untuk memproduksi mobil hybrid dengan harga yang terjangkau.
Untuk saat ini di Indonesia, bisa dikatakan mobil dengan penggerak hybrid memiliki harga jual yang cukup mahal.
Beberapa model mobil hybrid yang memiliki banderol harga paling terjangkau yakni Toyota Yaris Cross, Toyota Kijang Innova Zenix tipe terendah, dan juga Wuling Almaz.
Kendati demikian, ketiga model tersebut memiliki harga jual di atas Rp 400 jutaan.
Lantas, apakah selamanya mobil hybrid memiliki harga jual yang lebih mahal dibandingkan mobil konvensional?
Hiroshi Nagaoka selaku Representative Executive Officer Executive Vice President Mitsubishi Motors Corporation menyebutkan bahwa memang sejatinya mobil hybrid akan memiliki harga jual yang lebih mahal ketimbang mobil beremesin konvensional akibat adanya penambahan investasi pada baterai.
“Seperti yang diketahui sebenarnya mobil hybrid itu hampir sama dengan mobil ICE. Hanya ada penambahan investasi pada baterai. Artinya biaya produksi bertambhan dan harga jual pun bertambah,” jelas Nagaoka-San ketika diwawancarai di Japan Mobility Show 2023, Rabu (25.10).
Kendati demikian, Mitsubishi tengah membaca peluang akan kehadiran kendaraan hybrid dengan harga yang terjangkau.
“Nah untuk Mitsubishi sendiri sedang mempelajari coba mengurangi produksi dari motor ini supaya harganya bersaing. Kami masih mempelajari jadi kita tunggu gebrakannya lagi,” tambahnya.
Seperti dikabarkan sebelumnya, Mitsubishi tengah mempersiapkan LMPV hybrid-nya yakni Xpander hybrid.
Xpander bertenaga mesin bensin konvensional dipadukan dengan motor listrik ini disebutkan oleh Mitsubishi bakal menjadi lini produk terbaru mereka di masa yang akan datang. (AW).