Sejak diluncurkan pada semester kedua 2022, Toyota Kijang Innova Zenix begitu diminati konsumen. Tampilannya yang semakin elegan, kapasitas penumpang yang banyak, serta berderet fitur canggih telah menggoda konsumen untuk memilikinya.
Tapi sayangnya, karena permintaan yang membludak, diiringi dengan jumlah produksi yang masih terbatas karena krisis chip semikonduktor, membuat konsumen harus bersabar untuk menunggu indent mobil tersebut.
Menurut Direktur Pemasaran PT Toyota Astra Motor (TAM), Anton Jimmi Suwandy, masa tunggu atau inden Zenix saat ini paling lama mencapai enam bulan.
"Inden varian hybrid khususnya tipe Q dan V cukup panjang bisa di atas enam bulan," ujar Anton kepada media nasional.
Anton mengungkapkan, ada beberapa alasan varian hybrid Kijang Innova Zenix lebih laku ketimbang versi bensin yang saat ini dijual.
"Menurut kami tentu ya karena teknologi hybrid bisa menawarkan tidak hanya efisiensi yang baik, tetapi performanya pun sangat meningkat, sehingga fun to drive dan emisinya juga lebih minim," beber Anton.
Kendati demikian, pihaknya tidak menutup kemungkinan ke depan penjualan varian bensin bisa lebih banyak dari yang dicapai saat ini.
"Untuk generasi terbaru ini semua model baik hybrid maupun versi bensin semua berubah total, jadi mungkin komposisi penjualan masih bisa berubah sejalan dengan waktu nanti," imbuhnya.
Masih menurut Anton, Kijang Innova Zenix telah mendapatkan ribuan pemesanan hingga saat ini.
"Untuk periode 21 November sampai Desember 2022, Surat Pemesanan Kendaraan (SPK) Innova Zenix mencapai 9.937 unit," paparnya.
Dari jumlah SPK tersebut, varian hybrid diklaim menjadi kontributor terbesar penjualan Kijang Innova Zenix dengan total 7.041 SPK atau berkontribusi 75 persen.
Oleh karena itu, bagi konsumen yang tetap ingin membeli Innova Zenix, namun tidak ingin menunggu waktu lama. Disarankan untuk tidak memilih tipe V dan Q Hybrid. Atau bisa mencoba membeli tipe G.