OTODRIVER - Jeep harus menelan pil pahit dengan menarik 44.000 SUV Jeep Wrangler 4xe plug-in hybrid di seluruh dunia karena baterai bertegangan tinggi dapat terbakar.
Perusahaan mengeluarkan pernyataan kemarin, (24/11), mengatakan bahwa tinjauan rutin terhadap data pelanggan mengarah pada penyelidikan internal yang menemukan delapan kebakaran pada kendaraan.
Semua kejadian terjadi saat parkir dan dalam kondisi mati, sementara enam di antaranya terhubung ke pengisi daya.
Penarikan kembali ini memengaruhi unit Jeep Wrangler 4xe model tahun 2021-2024 tertentu, yakni 32.125 unit di Amerika Serikat, diperkirakan 3.856 unit di Kanada, dan 9.249 unit di luar Amerika Utara.
Stellantis mengatakan mobil yang terkena dampak mungkin bisa dikendarai, namun menyarankan pemilik untuk menahan diri tidak mengisi ulang kendaraan hibrida ini, dan memarkirnya jauh dari bangunan dan kendaraan lain sampai masalah tersebut diperbaiki.
Perbaikannya melibatkan flash perangkat lunak, tetapi jika kode kesalahan tertentu ditemukan (tidak diungkapkan oleh Stellantis), seluruh baterai akan diganti.
Produsen mobil Amerika memperkirakan satu persen dari kendaraan yang terkena dampak mungkin mengalami cacat. Pelanggan akan dihubungi dan diberitahu kapan mereka dapat menjadwalkan prosedur layanan.
Diperkenalkan di penghujung tahun 2020, Jeep Wrangler 4xe ditenagai mesin empat silinder segaris 2.0 liter turbocharged yang bekerja bersama dengan unit generator motor yang terintegrasi dalam transmisi otomatis delapan percepatan.
Sistem hybrid memiliki output gabungan sebesar 375 tenaga kuda, sedangkan baterai tegangan tinggi yang memberi asupan motor listrik di dalam gearbox memiliki kapasitas 17 kilowatt-jam, cukup untuk jangkauan listrik sejauh 21 mil dengan muatan penuh.
Seperti dilansir Inside EVs, pada kuartal ketiga tahun ini, Wrangler 4xe menjadi mobil penumpang plug-in hybrid terlaris di Amerika Serikat dengan terjual 17.662 unit. Sebagai perbandingan, gabungan Toyota dan Lexus hanya berhasil menjual 12.678 PHEV di AS pada kuartal tiga. (AB)