OTODRIVER - Hyundai Motor Company (HMC) secara berkesinambungan berupaya menghadirkan inovasi-inovasi di berbagai produknya. Termasuk yang ditargetkan di pasar domestik Indonesia.
Guna menghadirkan produk yang mampu berkompetisi, brand yang menjadi bagian dari Hyundai Motor Group (HMG) ini pun memilik fasilitas produksi di sembilan negara dan jaringan penjualan di sekitar 200 negara.
Pada penghujung 2021 silam, HMG berhasil masuk tiga besar pabrikan pembuat mobil dunia di bawah Toyota Group dan Volkswagen Group.
Kim Seohyun, Global PR Strategy Planning Team Hyundai Motor Company Business Strategy, mengatakan, bahwa pihaknya tengah mendirikan pusat inovasi di Singapura dan pabrik mobil listrik di Amerika Serikat.
“Hyundai Motor Group Innovation Centre di Singapura diperkirakan akan selesai pada paruh kedua tahun ini. Selain itu kami sedang mendirikan pabrik khusus EV di Hyundai Motor Group Metal Plant America di Georgia,” ungkap Kim saat ditemui di Head Quarter Hyundai, di Seoul, Korea Selatan (12/07).
HMC pun mengoperasikan jaringan riset dan pengembangan global yang diawasi langsung oleh Hyundai R&D Centre di Namyang.
“Kami punya lebih dari 13.000 insinyur dan desainer yang bekerja di lebih dari 10 pusat R&D di seluruh dunia,” jelasnya.
Ia membeberkan bahwa HMC selalu melakukan inovasi dan solusi baru untuk melayani pelanggannya. Dari situlah pusat inovasi global Hyundai CRADLE memerankan posisi penting bagi pabrikan asal negeri ginseng ini.
“Fasilitas Hyundai CRADLE saat ini beroperasi di Silicon Valley, Berlin, Beijing dan Tel Aviv,” lanjutnya.
Saat ini Hyundai tengah kembangkan platform baru pengganti E-GMP yang salah satunya digunakan pada Ioniq 5 ataupun Ioniq 6.
“Kami merencanakan pengembangan arsitektur modular terintegrasi yang disebut IMA. Ini merupakan platform khusus EV generasi selanjutnya yang akan menggantikan E-GMP yang ada saat ini,” tutupnya. (SS)