Tampaknya kelangkaan cip semikonduktor kemungkinan masih dirasakan sebagian besar produsen otomotif di Indonesia. Hal itu diungkapkan oleh Yohannes Nangoi selaku Ketua Umum Gaikindo (Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia).
"Saya dengar kabar kurang bagus bahwa cip semikonduktor akan mengalami kelangkaan lagi. Saya juga dapat kabar bahwa ada kebakaran besar pabrik di China dan tak tahu bagaimana dampaknya untuk Indonesia,” ujar Nangoi, saat acara GJAW di Jakarta (26/1).
Ia juga menambhakan, saat semua kendaraan bermotor belum menggunakan listrik seutuhnya dimana membuka jendela hingga mengunci pintu masih manual pengaruh cip belum dirasakan. Semuanya berubah semenjak hadirnya kendaraan listrik. Sebab cip semikonduktor berperan besar dalam beroperasinya mobil serta motor listrik tersebut.
"Kendaraan listrik pakai part ini cukup banyak. Sebabnya kita mendekatkan diri ke para pengusaha cip semikonduktor agar mendapatkan kuota lebih lagi,” papar Nangoi.
Namun, ia berharap jika langkanya cip nanti, tidak terlalu berdampak bagi industri otomotif Tanah Air. Pasalnya beberapa negara yang membuat cip semikonduktor saling berhubungan menyalurkan hasil produksinya ke seluruh dunia.
Sementara itu, Business Innovation and Sales & Marketing Director PT Honda Prospect Motor (HPM), Yusak Billy mengatakan Meski baru saja meluncurkan WR-V, namun karena pasokan chip semikonduktor yang terhambat, produksi menjadi tersendat. Padahal seperti diberitakan Honda, WR-V sudah dipesan sebanyak 2.850 unit hingga saat ini.
"Setiap model itu beda-beda shortage chipnya. Chip semikonduktor itu komponen kecil yang berpengaruh ke komponen lainnya, bisa dipakai di SRS (airbag), di ABS, audio, elektronik lainnya, banyak. Setiap model bisa berbeda-beda," ungkap Billy