OTODRIVER – BYD merupakan produsen mobil listrik yang sangat laris di China. Bahkan di Indonesia, meski belum dijual secara resmi, kita sudah bisa menemukan Blue Bird menggunakan armada asal BYD.
Berbeda dengan di negara asalnya yang mendapat sambutan hangat. Di India, BYD justru harus menelan pil pahit lantaran otoritas India telah menolak proposal pabrik usaha patungan BYD dengan perusahaan lokal Megha Engineering senilai 1 miliar dollar AS (Rp 14,9 triliun).
Padahal, rencana ini bertujuan untuk memproduksi 10.000 hingga 15.000 kendaraan listrik setiap tahunnya dan menguasai 40 persen pasar kendaraan listrik di India pada tahun 2030.
Penolakan ini terjadi di tengah meningkatnya pengawasan terhadap investasi dari China di India dan kekhawatiran tentang keamanan investasi semacam itu.
Departemen untuk Promosi Industri dan Perdagangan Dalam Negeri India mencari pendapat dari departemen lain selama proses evaluasi. Peraturan yang ada dikutip sebagai penghalang bagi proposal investasi BYD.
Penolakan ini dinilai mencerminkan proses persetujuan yang ketat India bagi produsen mobil asing, karena negara tersebut berusaha melindungi dan mempromosikan industri otomotif domestiknya.
Menurut catatan, India memang pasar yang empuk untuk produsen mobil. Penjualan mobil baru India pada tahun 2022 meningkat sebesar 25,7 persen dibandingkan tahun sebelumnya, mencapai lebih dari 4,25 juta unit, menjadikannya pasar terbesar ketiga di dunia setelah China dan Amerika Serikat. Demikian seperti dikutip Gizmochina. (AB).