Toyota tak mampu memproduksi kendaraan sesuai harapan, bahkan mengalami penurunan keuntungan sebesar 42 persen pada kuartal pertama tahun ini, yang tercatat pada tanggal 30 Juni.
Dari catatan yang ada Toyota mengumumkan tida kali memangkas produksi, menyebabkan produksinya mengalami penurunan 10 persen hal tersebut dikarenakan akses chip semikonduktor yang masih langka.
"Kami tidak dapat memproduksi cukup, dengan pelanggan di seluruh dunia menunggu kendaraan mereka dikirim,” kata juru bicara Toyota, dikutip dari laman Carscoops.
Namun ada angin segar untuk Toyota untuk tahun mendatang karena pembatasan di China sudah mulai di cabut, terutama di pabrik domestiknya yang ada di negara tersebut. Dengan begitu, Toyota percaya produksi akan meningkat pada kuartal ke-2 tahun ini.
Tetapi Toyota juga harus menemukan cara untuk menghitung inflasi, sama seperti pabrikan lain agar target yang dicanangkan untuk penjualan dapat tercapai, apalagi dengan kehadiran berbagi model baru.
Pada tahun ini Toyota menargetkan memproduksi 9,7 juta kendaraan dan mengharapkan adanya peningkatan hingga akhir tahun, atau tak jauh dari target yang telah ditetapkan.
Seperti diketahui, masalah chip semikonduktor memang menghantam otomotif dunia, berbagai pabrikan mengalami penurunan produksi kendaraan, ada dua penyebab salah satunya perang Rusia dan Ukraina yang memang tak kunjung usai sampai saat ini.
#toyota #produksi-mobil #kuartal-pertama #chip-semikonduktor #mobil