Di tengah keseriusan Subaru untuk kembali berjualan di kawasan ASEAN termasuk Indonesia, Subaru Corp justru mengabarkan berita buruk terkait penangguhan pengiriman tiga model mobil utamanya karena kerusakan sensor mesin.
Bahkan, perusahaan asal Jepang ini berencana untuk menghentikan sementara produksi model tersebut, kata perusahaan, dikutip dari Reuters, Jumat.
Pada mulanya pembuat mobil menemukan masalah dengan sensor di mesin CB18 yang digunakan dalam model Forester, Outback dan Levorg, kata seorang juru bicara, menambahkan bahwa produksi model dengan mesin itu akan dihentikan pada waktunya, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.]
Sekitar 54.000 mobil dengan mesin itu telah dijual di Jepang sejak Oktober 2020 dan hanya untuk pasar, kata juru bicara itu, menolak mengomentari jumlah mobil yang terkena penangguhan pengiriman.
Subaru belum memutuskan apakah akan menarik kembali mobil tersebut dan kemungkinan akan memakan waktu 2,5 bulan sebelum pengiriman dilanjutkan, kata juru bicara tersebut. Perusahaan akan terus memproduksi dan mengirimkan model yang tidak menggunakan mesin CB18, kata juru bicara tersebut.
Kerusakan pada sensor menyebabkan mesin gagal hidup dan tanda peringatan berkedip di dasbor, kata juru bicara.