Kehadiran Mobil listrik menjadi perhatian karena dipercaya lebih ramah lingkungan. Namun, menurut sebuah laporan baru dari Footman James, penyedia asuransi kendaraan klasik dan spesialis, mengklaim bahwa mobil klasik lebih ramah lingkungan ketimbang EV.
Data tersebut diambil berdasarkan perhitungan terbatasnya penggunaan mobil klasik sepanjang tahun, dibandingkan dengan mobil modern yang kerap digunakan sehari-hari, dan menghasilkan karbon dalam jumlah yang besar selama produksinya.
Menurut laporan tersebut, rata-rata mobil klasik di Inggris mengeluarkan 563 kg (1.241 pon) CO2 setiap tahun, karena pemilik mobil klasik mengendarainya rata-rata 1.200 mil (1.931 km) setiap tahun.
Meskipun kendaraan modern memiliki emisi CO2 yang jauh lebih sedikit per km, kendaraan tersebut dikendarai untuk jarak yang lebih jauh per tahun dan memiliki jejak karbon yang cukup besar langsung dari pabrik, dikutip dari laman Carscoops, Rabu (22/06).
Namun pencapaian mobil modern tersebut bisa berubah saat semua mencapai tujuan produksi netral karbon dalam beberapa dekade. Terlihat berbagai pabrikan sangat serius menuju masa depan yang lebih ramah lingkungan, seperti halnya Polestar yang merencanakan untuk mengurangi jejak karbon di pabrik dan menciptakan kendaraan mobil ramah nol emisi pada tahun 2030.
Laporan Indikator mengklaim bahwa dua pertiga pemilik mobil klasik prihatin dengan perubahan iklim, dan lebih dari setengahnya akan terbuka untuk skema penyeimbang emisi.
David Bond, direktur pelaksana Footman James, mengatakan sangat mudah seseorang untuk berasumsi bahwa mobil klasik lebih merusak lingkungan karena mesinnya yang lebih tua dan kurang efisien.
"Namun, data dalam laporan ini membantah teori itu. Ini benar-benar tentang bagaimana kendaraan ini dirawat dan digunakan, jelas bahwa sementara mobil modern dan listrik baru mungkin tampak lebih baik untuk bumi ini dari hari ke hari, masalahnya adalah seberapa besar dampak yang ditimbulkan saat masa produksi.