Kabar tak sedap datang dari beberapa pabrik otomotif yang berada di China, lebih tepatnya di Provinsi Sichuan. Dimana, wilayah tersebut mengalami suhu panas ekstrem sejak Juli lalu.
Suhu tersebut melampaui 104 F atau setara 40 drajat celcius selama berhari-hari membuat permintaan AC melonjak dan permintaan listrik meningkat tajam. Peristiwa ini menjadi yang terburuk dalam 60 tahun terakhir, dikutip dari laman Autocar.
Kejadian ini membuat pemerintah setempat memerintahkan agar pabrik yang berada di wilayah terdampak untuk menutup sementara selama enam hari, termasuk Toyota yang memiliki pabrik besar menangguhkan operasi pabrik hingga 20 Agustus 2022.
Tak hanya Toyota, Kontemporer Amperex Technology Co., Limited (CATL), produsen baterai top dunia, juga telah menghentikan aktivitas di basis baterai lithium utama di Yibin hingga 20 Agustus. Volkswagen, juga, akan menghadapi penundaan, karena tindakan tersebut, meskipun dikatakan bahwa itu hanya mengharapkan sedikit penundaan bagi pelanggan
Selain panas, kekeringan juga melanda wilayah tersebut yang mengurangi jumlah listrik yang dihasilkan dari pembangkit listrik tenaga air, membuat pemerintah memerintahkan untuk menghemat listrik di beberapa kota.
Masalah ini tentu menjadi perhatian, sebab China salah satu negara yang sangat memengaruhi pabrikan otomotif, seperti kondisi Covid-19 yang merebak membuat pabrikan harus menutup pabrik selama beberapa waktu dan menghambat produksi.
#china #otomotif #panas #suhu-china #panas-ekstrem #otomotif-dunia