MG Motor Indonesia sudah eksis di Tanah Air sejak 2020 ketika awal pandemi. Hal tersebut tidak menyurutkan niat brand asal Inggris ini untuk mengembangkan bisnisnya.
Terbukti hingga saat ini, mereka telah menjual MG HS, ZS dan MG 5 GT.
Meski demikian, mereka ternyata masih kesulitan dalam mendistribusikan stok ke para konsumennya. Tak ayal, hingga saat ni menurut Sales and Network Director MG Motors Indonesia Rendi Radito, masih banyak yang bersabar menunggu inden hingga 4-5 bulan.
Rendi mengatakan, tantangan terbesar industri otomotif dan perusahaan adalah ketersediaan (supply) kendaraan yang terlambat, dipengaruhi oleh kelangkaan semikonduktor (chip) global.
OtoDriver
Adapun salah satu segmen yang terdampak adalah jenis compact SUV. Ia tak menampik bahwa isu kelangkaan semikonduktor ini akhirnya mempengaruhi lamanya pelanggan untuk menantikan mobilnya tiba.
“Karena ada supply challenge di sana, maka saat itu belum bisa memenuhi kebutuhan customer,” jelas Rendi.
“Ada SPK yang hilang, karena SUV B adalah segmen paling gemuk dan kompetisinya sengit. Maka, itu hal yang bisa dimengerti dan membuat kita fokus untuk memberikan improvement terbaik untuk itu,” ujarnya menambahkan.
Ditanya soal prospek di tahun 2023, Rendi mengaku optimistis penjualan pada tahun depan akan mencatatkan angka positif, meskipun banyak tantangan dan isu ekonomi yang menanti.
“Di 2023 ada kekhawatiran pasar otomotif melambat. Ada banyak ketakutan dan hal yang uncertain. Namun, pertumbuhan ekonomi Indonesia masih positif, di atas 5 persen, dan prediksi melambat tidak (terjadi). Ada recovery yang baik (di pasar Indonesia),” kata Rendi.
Lebih lanjut, hal itu juga didukung oleh data penjualan wholesales (dari pabrik ke diler) Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo).
Penjualan wholesales mobil nasional telah mencapai 758.216 unit hingga kuartal ketiga tahun 2022. Di bulan September 2022, penjualan wholesales mobil nasional mencapai 99.986 unit, lebih tinggi dari bulan Agustus (96.956 unit).