Kendaraan listrik saat ini memang tergolong mahal karena harga baterai mobil listrik mencakup sekitar 40% dari harga mobil keseluruhan. Namun, perusahaan otomotif asal China Wuling berani menjual mobil listrik degan harga murah.
Di negara asalnya, mobil listrik Wuling Air ev dibanderol dengan harga lebih murah sekitar Rp60.000.000 dengan merek Wuling Hong Guang Mini EV. Sedangkan di Indonesia dibanderol Rp300.000.000. Dari sini timbul pertanyaan, kenapa mobil listrik China bisa begitu murah?
Baca Juga: Penjualan Mobil Listrik Tahun ini Jauh Lebih Banyak Dari Tahun Sebelumnya, Ini Datanya
(Foto:courtesy of Masayoshi Yamamoto and Yuki Nakao/
Nikkei Asia)
Dilansir dari Nikkei Asia, seorang Profesor bernama Masayoshi Yamamoto membongkar mobil tersebut menemukan, harga tiap komponen yang digunakan memang murah dan bukan komponen khusus untuk mobil listrik.
Dia menghitung satu per satu harga komponen tersebut. Hasilnya, dia mengklaim, jika ditotal nilainya hanya 480 ribu yen atau sekitar Rp 50 juta. Menurut Yamamoto, komponen yang terdapat di Hongguang Mini EV mudah ditemukan di toko-toko dan harganya memang murah.
"Mini EV kemungkinan akan mengalami lebih banyak masalah daripada banyak kendaraan listrik, yang sebagian besar dirancang untuk bertahan selama 20 tahun, atau 200.000 km," ujar Yamamoto.
Baca Juga: Citroën Resmi Masuk Kembali di Market Indonesia
(Foto: Yuki Nakao/Nikkei Asia)
Bagian lain yang bisa membuat mobil listrik China itu murah adalah teknologi pengereman regeneratif. Berbeda dengan mobil listrik yang menggunakan teknik itu untuk mengisi baterai, Wuling Hongguang Mini EV sama sekali tidak memiliki teknologi pengereman regeneratif. Namun, Wuling Air ev di Indonesia menyematkan teknologi tersebut.
Lebih lanjut, Yamamoto mengatakan pembeli mobil itu memang sudah paham akan konsekuensinya. Pasalnya mobil itu memang digunakan untuk aktivitas di perkotaan ketimbang berjalan kaki atau memanfaatkan transportasi umum.