Dipastikan bahwa Hyundai layak disebut sebagai pemimpin segmen Battery Electric Vehicle (BEV) di Indonesia. Salah satu prestasi gemilang dapat dilihat dari penjualan Ioniq 5 yang sudah menggantongi SPK sebanyak 1.700 unit hanya dalam kurang-lebih sebulan setelah diluncurkan.
Namun demikian, perlu disadari bahwa terdapat model elektrifikasi lain yang punya potensi yang tak kalah menggiurkan yakni mobil hybrid. Tipe ini sejauh ini dianggap punya keluwesan yang berhubungan dengan kesiapan infrastruktur dan kultur yang ada di Indonesia.
“EV memiliki tantangan besar, terlebih untuk harga, fasilitas pengecasan baterai dan juga edukasi pada pasar. Semuanya butuh waktu dan upaya besar untuk menuju ke sana,” tutur Makmur, Chief Operating Officer (COO) PT Hyundai Motors Indonesia (HMID), saat ditemui di Jakarta Selatan, beberapa saat silam.
Makmur mengatakan bahwa langkah Hyundai saat ini sudah tepat, untuk langsung menghadirkan mobil listrik murni di Indonesia melalui Ioniq Electric, Kona Electric dan Ioniq 5. “Sementara kami fokus ke arah (EV murni) tersebut,” sambungnya.
Namun demikian, bukan berarti kesempatan untuk kemunculan model Hyundai hybrid di Indonesia lantas pupus. “Kesempatan tersebut tetap saja ada, namun tentu kami akan menyesuaikan dengan kebutuhan dan permintaan pasar di tanah air,” jelas pria ramah ini. “Bukan hal mustahil, lantaran Hyundai punya semua model kendaraaan hybrid berbagai tipe, baik itu Hybrid Electric Vehicle (HEV), Plug-in Hybrid Vehicle (PHEV) bahkan hingga Fuel Cell Electric Vehicle (FCEV),” tutupnya.