Hyundai Ioniq 5 Akan Dijadikan Mobil Otonom

Hyundai Ioniq 5 Akan Dijadikan Mobil Otonom

Saat ini kendaraan yang menggunakan kombinasi sensor keselamatan, kamera, dan kecerdasan buatan (AI) untuk melakukan perjalanan tanpa pengemudi manusia terus berkembang. Lyft dan perusahaan teknologi kendaraan otonom, Motional akan meluncurkan layanan ride-hailing tanpa pengemudi di Los Angeles, dengan menggunakan Hyundai Ioniq 5.
 
Dilansir dari CarScoops, Sabtu (19/11), kedua perusahaan tersebut sudah melakukan perjalanan umum di Ioniq 5 di seluruh Las Vegas, Amerika Serikat (AS). 

"Ini adalah langkah yang menarik untuk Motional dan Lyft karena kami membawa robotaxis ke pengendara Lyft di Los Angeles untuk pertama kalinya,"  kata Presiden dan Kepala Eksekutif Motional, Karl Iagnemma.

Untuk pengujianya sendiri, kendaraan otonom Motional telah menempuh jarak jutaan mil di lingkungan yang beragam tanpa insiden kesalahan. Perusahaan percaya bahwa layanan ojek otonomnya dapat mengurangi kematian lalu lintas di Los Angeles yang meningkat 21 persen pada tahun 2021 dan cedera pejalan kaki yang meningkat 35 persen.
 
"LA adalah kota terpadat kedua di AS dan mewakili peluang pasar yang sangat besar untuk adopsi AV. Layanan ini akan dibangun berdasarkan pengalaman komersial selama lima tahun yang telah kami miliki dengan Lyft," ujar Iagnemma.

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Lyft, mereka mengungkapkan bahwa orang-orang di California memiliki minat yang lebih tinggi pada kendaraan otonom dibandingkan dengan negara lain dan menjadikannya pasar yang menarik untuk meluncurkan teknologi semacam itu. Sebelumnya, perusahaan yang mengembangkan dan menguji mobil otonom ada Audi, BMW, Ford, General Motors, Tesla, Volkswagen, dan Volvo.

Cara Kerja Mobil Otonom

Dikutip dari lp2m.uma, Teknologi AI menggerakkan sistem mobil self-driving. Pengembang mobil self-driving menggunakan sejumlah besar data dari sistem pengenalan gambar, bersama dengan pembelajaran mesin dan jaringan saraf, untuk membangun sistem yang dapat mengemudi secara mandiri.

Jaringan saraf mengidentifikasi pola dalam data, yang diumpankan ke algoritme pembelajaran mesin. Data itu termasuk gambar dari kamera pada mobil self-driving dari mana jaringan saraf belajar untuk mengidentifikasi lampu lalu lintas, pohon, trotoar, pejalan kaki, rambu jalan dan bagian lain dari lingkungan mengemudi tertentu.

Mobil otonom harus belajar mengidentifikasi objek yang tak terhitung jumlahnya di jalur kendaraan, dari cabang dan sampah hingga hewan dan manusia. Tantangan lain di jalan adalah terowongan yang mengganggu Global Positioning System (GPS), proyek konstruksi yang menyebabkan perubahan jalur atau keputusan kompleks, seperti di mana harus berhenti untuk memungkinkan kendaraan darurat lewat.

Terdapat Pro Kontra

Secara teori, jika sebagian besar jalan dipenuhi oleh mobil otonom, lalu lintas akan lancar, dan kemacetan lalu lintas akan berkurang. Dalam mobil yang sepenuhnya otomatis, penumpang dapat melakukan aktivitas produktif saat bepergian ke tempat kerja. 

Kelemahan dari teknologi self-driving bisa jadi bahwa mengendarai kendaraan tanpa pengemudi di belakang kemudi mungkin menakutkan. Dalam satu contoh dari Maret 2018, kendaraan sport utility vehicle (SUV) Model X Tesla berada dalam mode autopilot ketika menabrak pembatas jalur jalan raya. Tabrakan lain terjadi ketika AI Tesla salah mengira sisi pantulan truk yang mengilap sebagai langit.

Dapatkan update berita pilihan dan terbaru setiap hari dari otodriver.com. Mari bergabung di Channel Telegram OtoDriver, caranya klik link https://t.me/otodriver, kemudian join. Anda Harus install aplikasi telegram terlebih dahulu.

 
 
 
Rekomendasi

Bus-truck.id

    Otorider.com