Siapa yang tak kenal Blackberry, sebuah produk telepon pintar yang begitu mendunia kurang lebih satu dasawarsa silam. Namun sayang produsen asal Kanada ini mengalami degradasi setelah munculnya telepon pintar seperti iPhone ataupun Android.
Terkapar di ‘ring tinju’ persaingan smartphone, Blackberry pun banting stir beralih pada perangkat penunjang keselamatan mobil. Bahkan Blackberry dilaporkan sudah membuat 215 juta sistem yang dilabeli QNX.
Blackberry QNX adalah sistem operasi di dalam kendaraan yang mencakup sistem keselamatan penting. Perangkat ini pun disusupkan menjadi bagian dari sistem ADAS pada mobil-mobil masa kini.
Kini mereka tengah menciptakan sistem untuk mobil self-driving atau otonom.
Seperti dilansir blackberry.com, Salah satu faktor yang membuat Blackberry menghasilkan ratusan juta peranti lunak pada mobil dikarenakan ada banyak produsen yang mempercayakan produknya pada mereka. Dimana sistem ini sudah mapan di industri otomotif dan digunakan oleh perusahaan mobil seperti BMW, Toyota, Mercedes-Benz, dan Honda.
Bahkan BlackBerry mengatakan 24 dari 25 mobil listrik menggunakan perangkat lunak dari perusahaan mereka.
"BlackBerry terus menjadi pemimpin pasar dalam perangkat lunak keselamatan otomotif dengan jumlah kendaraan yang tumbuh dari lebih dari 16 juta pada tahun 2013 menjadi lebih dari 215 juta saat ini. Kami senang dipercaya oleh produsen mobil. Dan itu membuatnya mendapatkan tempat di Tier 1 dunia," kata John Chen, Executive Chairman dan CEO BlackBerry.
Di balik kesuksesan menjadi dominator peranti lunak ada rencana penting untuk menjadi bagian dari Blackberry. Hal tersebut adalah revolusi kendaraan self-driving.
Chen melihat ini sebagai fase lanjutan dalam pengembangan “Kendaraan otonom yang terhubung dan menjadi hub untuk pengembangan kota pintar (Smart City). Sehingga layanan BlackBerry di pasar utama akan termasuk IoT dan Cybersecurity. Ini merupakan pasar yang bergantung satu sama lain,” tutupnya.