Tidak dapat dihindari fakta bahwa peralihan ke kendaraan listrik terus dilakukan pemerintah Indonesia. Walaupun, mobil listrik masih memiliki daftar harga yang jauh lebih tinggi daripada bensin. Tapi, Indonesia harus mencontoh Norwegia yang sukses mengajak warganya beralih menggunakan kendaraan listrik.
Dikutip dari laman AutoExpress, Sabtu (10/12), lebih dari tiga perempat mobil baru yang dijual di sana setiap tahun adalah listrik, dengan EV mencapai sekitar seperempat dari total armada mobil negara, dan angka ini terus meningkat. Dibanding Inggris, hanya sekitar 14 persen mobil listrik baru yang terjual dan di jalan raya Inggris hanya ada dua persen kendaraan listrik.
Norwegia telah memperjuangkan mobil listrik untuk dipakai masyarakatnya selama hampir tiga dekade sekarang. Selain dibebaskan dari tarif PPN negara sebesar 25 persen, mobil listrik di Norwegia tidak dikenakan pajak jalan.
Pengemudi mobil listrik juga mendapat manfaat dari pengurangan tarif jalan tol dan feri, serta potongan harga parkir. Bahkan pemilik kendaraan listrik dapat menggunakan jalur bus tanpa takut dipungut retribusi.
“Di Australia saat ini banyak perdebatan tentang EV. Ada banyak mitos dan banyak komunikasi politik anti-EV, karena lobi batu bara sangat kuat, itu juga bisa terjadi di Norwegia, tapi ternyata tidak. Pada tahun sembilan puluhan tidak ada yang benar-benar peduli, dan tiba-tiba sekitar tahun 2010-11 sesuatu mulai terjadi. Mereka yang mungkin bersikap negatif tidak benar-benar melihatnya terjadi, transisinya begitu cepat.” ujar Christina Bu, Sekretaris Jenderal Asosiasi Kendaraan Listrik Norwegia.
Banyak yang beranggapan bahwa mobil listrik hanya memindahkan sumber polusi, dari lubang knalpot ke pembangkit listrik yang saat ini dihasilkan oleh pembakaran batubara. Namun tidak bagi Norwegia, sebagian besar kebutuhan listrik Norwegia dapat dipenuhi oleh energi terbarukan. Hampir semua listrik berasal di Norwegia berasal dari tenaga air.
Hal ini justru bisa diterapkan di Indonesia dimana sebagian wilayahnya merupakan perairan yang banyak terdapat sungai dan danau. Diketahui, saat telah terdapat 8 Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di Indonesia. Sedangkan bicara soal subsidi, pemerintah Indonesia sendiri baru mewacanakan soal tarif untuk kendaraan listrik.