Moda transportasi massal di Jakarta makin terintegrasi. Di antaranya pengintegrasian antara bus Transjakarta dan MRT Ratangga dengan kerja sama yang dilakukan pekan ini.
Dengan adanya nota kesepahamanan ini, bertujuan untuk menjajaki studi pengembagan layanan transportasi dalam skema Jak Lingko antara MRT Jakarta dan Transjakarta. Jangka waktu Nota Kesepahaman ini direncanakan untuk satu tahun ke depan.
“Nota Kesepahaman ini bertujuan untuk menjajaki studi pengembangan layanan transportasi terintegrasi dalam skema Jaklingko antara MRT Jakarta dan Transjakarta. Ke depannya, kedua moda transportasi ini akan mengoptimalkan aplikasi ponsel dalam melayani masyarakat,” jelas William Sabandar, Direktur Utama PT MRT Jakarta, dalam rilisnya.
Di sisi lain, Prasetia Budi, Direktur Operasional PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) menyambut baik kerja sama ini, khususnya peningkatan kapabilitas dari sisi platform digital.
Di mana Transjakarta saat ini telah menerapkan Platform digital TIJE yang memberikan layanan pembelian tiket digital, lacak bus secara real time, lacak rute, dan juga Wi-fi berkecepatan tinggi, tanpa bayar dan tanpa batas kuota di semua halte Transjakarta.
“Ke depanya Transjakarta akan terus berupaya dan konsisten dalam menciptakan layanan transportasi yang terintegrasi yang berkelanjutan menuju Intelegent Transport Company," urainya.
Kerja sama tersebut katanya tidak hanya secara fisik tapi juga sistem digital pembayaran dan konektivitas ke pihak yang bekerjasama dengan Transjakarta melalui penggunakan teknologi seperti API Management. Hal ini akan memudahkan masyarakat saat berpindah dari satu moda ke moda lain.
Dan berikut rute Transjakarta yang dapat digunakan untuk menyambung MRT (khusus stasiun MRT Fatmawati dan Cipete Raya terdapat titik tunggu Transjakarta):
6H: Lebak Bulus-Senen
6R: Ragunan-Fatmawati
7A: Kp. Rambutan-Lebak Bulus
S12: Serpong-Stasiun MRT Fatmawati
S31: Bintaro-Stasiun MRT Fatmawati
