Suzuki terlihat mendaftarkan nama S-Presso dalam situs resmi Pangkalan Data Kekayaan Intelektual, Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia dengan nomor permohonan DID2021020609.
Jika S-Presso yang terkenal di India ini hadir di Indonesia, mungkin saja akan melengkapi jajaran mobil berukuran kompak seperti Karimun dan Ignis. Namun begitu, S-Presso lebih mencirikan sebuah compact SUV, dari lekukan bodi dan bentuknya yang agak boxy.
Sebagai bocoran, S-Presso memiliki panjang 3.565 mm, lebar 1.520 mm, tinggi 1.565 mm serta wheelbase 2.380 mm. Sementara Ignis sedikit lebih besar dengan panjang 3.700 mm, lebar 1.690 mm dengan wheelbase 2.435 mm dan Karimun Wagon R juga sedikit lebih besar dengan 3.635 mm, lebar 1.475 mm dan tinggi 1.670 mm. Keduanya unggul dimensi ketimbang S-Presso.
Sementara jika masih mengacu S-Presso di Negeri Martabak, maka di sana menggunakan mesin bensin 1.000 cc tiga silinder SOHC dengan tenaga 68 PS dan torsi maksimal 90 Nm. Pencapaian di bawah Ignis, karena Ignis yang disebut Urban SUV oleh Suzuki, mengandalkan mesin bensin berkapasitas 1.197 cc, yang mampu menghasilkan tenaga hingga 82 ps dengan torsi puncak 113 Nm.
Di tengah kelangkaan unit yang dialami Suzuki imbas dari chip semikonduktor yang langka dan pengiriman dari India yang terlambat, bisa jadi S-Presso akan masuk satu kapal dengan Baleno hatchback untuk dijual akhir tahun ini.
Sebagai gambaran, Suzuki masih menjual Karimun dengan harga mulai Rp 122 juta, sedangkan Ignis dipasarkan Rp 175 jutaan. Jika S-Presso dikatakan lebih hemat dari Karimun dan Ignis, maka diprediksi harganya antara Rp 90-100 jutaan.