Renault Indonesia secara resmi memperkenalkan compact SUV terbaru bernama Kiger pada 27 Agustus 2021. Acara yang dihelat secara virtual karena masih terkendala pandemi ini, membuat awak media hanya bisa melihat wujud Kiger dari layar kaca.
Sejatinya Kiger sudah dibanderol dengan harga mulai Rp 275 juta selama masa promosi. Meski tak dapat dikatakan murah, namun Kiger disinyalir bakal menjadi tulang punggung penjualan PT Maxindo Renault Indonesia.
Hal tersebut dibuktikan dengan 70 Surat Pemesanan Kendaraan (SPK) yang sudah tertulis atas nama Kiger sebelum mobil tersebut diluncurkan.
Menurut Chief Operational Officer PT Maxindo Renault Indonesia (MRI) Davy Tulian, Kiger merupakan SUV yang paling sesuai dengan karakter orang Indonesia. Oleh karena itu, kehadirannya di tanah air dirasakan sangat tepat.
Meski begitu, rencana awal peluncuran Kiger sedikit terhambat. Karena pada dasarnya mobil ini akan dijadwalkan melantai di Gaikindo Indonesia International Auto Show 2021 yang akhirnya diundur.
"Kalau bicara real plan, kami ada pikiran untuk meluncurkan (Kiger) di kuartal dua bersamaan dengan kompetitor. Namun, dengan kondisi pandemi yang belum bisa diprediksi, akhirnya kami luncurkan di kuartal tiga," kata Davy.
"Sebenarnya, target kami adalah meluncurkannya di GIIAS 2021. Tapi, karena GIIAS mundur ke November, akhirnya kita soft launch. Kita akan konsisten untuk grand launch-nya di GIIAS November nanti. Tapi, kami tidak bisa tahan keinginan pasar dan diler, sehingga secara resmi (sekarang) sudah bisa dipasarkan," imbuhnya.
Adapun Davy mengatakan Kiger yang diboyong ke Indonesia dinilai memiliki beberapa aspek yang lebih baik jika dibandingkan dengan yang diluncurkan di India dan Afrika Selatan.
Saat ditanya berapa banyak unit Kiger yang akan masuk Indonesia per bulannya, Davy mengatakan, "Belum ada angka (pasti) karena masalah chip di India datangnya terlambat. Di manufaktur negara lain (kelangkaan chip) terjadi April-Juli, dan kami antisipasi karena di India, masalah chip ini baru mulai bermunculan."