Memasuki Lebaran 2021 memang telah diumumkan pelarangan mudik. Namun animo penumpang yang ingin kembali ke kampung halaman tak terbendung. Hukum pasar pun berlaku dengan naiknya harga tiket bus.
Seperti dua perusahaan otobus (PO) yang melayani rute Jawa Tengah dan Jawa Timur dari Jakarta, yakni Haryanto dan Sudiro Tungga Jaya (STJ). Kenaikan tiket rata-rata dimulai tanggal 16 April.
Untuk PO Haryanto, rute pendek seperti Jakarta ke Tegal dan Pekalongan, dari Rp 130 ribuan, menjadi Rp 150-160 ribu per 16-22 April. Harganya terus naik dan paling mahal menyentuh Rp 400 ribu pada 6-12 Mei.
Kemudian trayek menengah Jakarta-Semarang, Kudus, Jepara hingga Blora menjadi Rp 270 ribu pada 16-22 April. Lalu naik lagi hingga Rp 600 ribu pada 6-12 Mei. Sedangkan rute terjauh, yakni Jakarta-Madura (Pamekasan dan Sumenep) pada 16-22 April ongkosnya Rp 400-430 ribu. Di tanggal 6-12 Mei menjadi Rp 800 ribu.
Sementara PO STJ mengumumkan harga tiket wilayah Jawa Tengah (Semarang, Salatiga, Boyolali, Solo, Kudus, Pati dan Rembang) dan Jogja per 16-22 April untuk bus reguler menjadi Rp 260 ribu dan premium Rp 280 ribu.
Kemudian trayek Jawa Timur yakni Mantingan, Ngawi, Magetan, Caruban, Tuban, Pacitan dan Bojonegoro dilepas Rp 280 ribu di bus reguler dan Rp 300 ribu di bus premium.
Untuk keberangkatan tanggal 30 April-5 Mei harga tiketnya mengalami kenaikan paling mahal. Yakni Rp 510-530 ribu untuk rute Jawa Tengah dan Jogja. Serta Rp 530-550 ribu di trayek Jawa Timur. Harga untuk keberangkatan dari Merak dan Sukabumi dikenakan tambahan Rp 20 ribu.
STJ memiliki bus reguler dengan sasis standar, seperti Hino RK dan Mercedes Benz OH 1626. Sedangkan divisi premium menggunakan sasis tronton seperti Scania K410IB.