Mulai 1 April ini, pemerintah mulai menghadirkan relaksasi pajak pada mobil bermesin 2.500 cc serta penurunan kandungan local purchase pada mobil 1.500 cc. Hal ini tentu punya tujuan khusus. Seperti dijelaskan Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang.
Menurutnya hingga akhir Maret 2021, telah terjadi peningkatan penjualan cukup signifikan untuk kendaraan roda empat dengan kapasitas mesin sampai 1.500 cc, yaitu sekitar 140 persen dari penjualan bulan Februari 2021.
”Hal ini tentunya akan berdampak positif bagi pemulihan sektor industri otomotif yang memiliki multiplier effect yang cukup luas bagi sektor industri lainnya, sehingga pada akhirnya akan mampu men-jumpstart perekonomian nasional,” katanya.
Untuk itu relaksasi tersebut akan diperluas. Pada aturan baru nanti, terjadi penuruan local purchase, dari 70 persen menjadi 60 persen untuk kendaraan di bawah 1.500 cc. Serta potongan PPnBm pada mobil bermesin 2.500 cc.
“Penurunan local purchase pada program relaksasi PPnBM tahap satu diharapkan memicu investor semakin meningkatkan realisasi investasi supply chain-nya di Indonesia serta juga diharapkan bisa menguntungkan masyarakat dan pemerintah,” paparnya.
Sebagai contoh, kendaraan model SUV telah menggunakan komponen lokal seperti body and chassis dan komponen pelengkap antara lain velg, exhaust system, interior parts, dan sebagainya.
“Apabila model ini mendapatkan insentif, maka dampak ke industri komponen cukup besar,” jelas Menperin pada pernyataan resminya (31/3).