Kebutuhan angkutan logistik, memerlukan boks yang kuat, sehingga barang di dalamnya dapat terjaga keutuhannya. Selain itu, boks barang tersebut diusahakan berbobot ringan agar kapasitas total angkut truknya besar.
Teknologi honeycomb, terinspirasi dari sarang lebah yang mampu menahan beban yang berat serta memiliki struktur yang kuat. Teknologi ini diaplikasi sebagai panel boks truk, sehingga ringan, kuat dan memiliki daya tahan tinggi.
PT SSD (SSB Sammitr Distribution) merupakan perusahaan karoseri joint venture antara PT Sanggar Sarana Baja Indonesia (SSB) dengan Sammitr dari Thailand yang memroduksi, memasarkan dan menyediakan layanan purna jual untuk solusi logistik ke pasar Indonesia.
PT SSD baru saja meluncurkan produknya, Dry Box Honeycomb di kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat (12/10) lalu.
Produk tersebut merupakan inovasi terbaru dalam industri logistik Indonesia. Material honeycomb ini, digunakan pada bagian panel board pada boks truk. Di Indonesia, material ini tergolong langka, meski di Thailand produk ini sudah digunakan sejak lima tahun lalu dan telah diaplikasi pada lebih dari 800 unit truk (berdasarkan data tahun 2019).
“Sesuai dengan komitmen kami, SSD akan selalu memberikan kemudahan dan dukungan bagi para pelanggan kami dengan melakukan inovasi pada produk serta layanan kami. Salah satunya dengan meluncurkan Dry Box Honeycomb pertama di Indonesia,” Ujar David Takao, Komisaris SSD.
Dry Box Honeycomb tersebut, terbuat dari papan fiber polypropylende yang ringan dan kuat. Dibentuk dengan pembuatan board panel dengan pelapisan dengan struktur kerangka honeycomb sehingga panel mampu menahan beban merata di permukaan panel.
David Takao juga menjelaskan, bahwa ada beberapa keunggulan dari Dry Box Honeycomb, yaitu ringan, kuat, antikarat, sanggup mereduksi panas serta perawatan dan perbaikan yang mudah dan memiliki waktu perakitan yang singkat.
Hadir dalam acara peluncuran, Dewanto Purnacandra, dari Kementrian Perhubungan Darat, Kasubdit Uji Tipe Kendaraan Bermotor Direktorat Sarana Transportasi Jalan, Direktorat Jenderal Perhubungan Darat. Ia menjelaskan bahwa dengan adanya Dry Box Honeycomb ini, mendukung regulasi pembatasan berat kendaraan di jalan, karena bobot truk menjadi lebih ringan, baik saat dimuati barang maupun keadaan kosong.
Bahkan menurut Wiharman Roswiem, Sales Manager PT SSD, ketika truk mengangkut barang hingga di tujuan dan kembali pulang, truk akan lebih ringan sehingga tentunya akan berpengaruh pada konsumsi bahan bakar. “Karena lebih ringan, tentunya bisa bikin konsumsi bahan bakar lebih irit,” ujar lelaki yang disapa Weni itu.
Saat ini, SSD baru merakit satu unit Dry Box Honeycomb milik PT Dakota Cargo yang baru diserahterimakan ke konsumennya tersebut.