Pada sebuah minggu di bulan Juli ini, menurut kabar yang diperoleh dari laman insideevs, Tesla telah menerima 17 ribu pesanan Cybertruck. Total pemesanan sudah mencapai 1,25 juta sejak pra-pemesanan yang dibuka sejak Mei 2021.
Menurut data dari pelacak reservasi online oleh penggemar Tesla, Cybertruck secara tidak resmi telah mengumpulkan 1.256.487 pre-order. Jika saja terealisasi, maka diperkirakan Tesla akan mengantongi pendapatan USD 79 miliar atau setara Rp 1,1 Triliun saat ini (kurs 1 dollar = Rp 14.327).
Dengan jumlah pemesanan seperti itu, tampaknya Cybertruck bisa memimpin segmen pikap listrik. Tetapi, rival dari pihak logo Oval Biru, juga memperoleh hasil mengesankan, Ford F-150 Lightning pun telah mendapat pesanan 120 ribu unit setelah dua bulan peluncurannya.
Kembali ke Cybertruck, sumber tidak resmi mengungkapkan bahwa sekitar 48% dari total pemesanan adalah versi Dual Motor Cybertruck, sedangkan Single Motor dengan hanya sekitar 7% dari gabungan pre-order tersebut.
Ternyata, Elon Musk tidak punya alasan untuk takut Cybertruck bisa gagal. Namun, pemesanan yg berjumlah sangat banyak ini, harus membuat calon pemilik harus bersabar menunggu pikap serbalancip ini mampir ke dalam garasi.
Setiap penundaan produksi jelas akan memperburuk keadaan. Tesla baru-baru ini mengumumkan bahwa Giga Texas, pabrik yang akan membangun Cybertruck, akan mulai membuat crossover Model Y terlebih dahulu.
Jadi, belum ada tanggal mulai produksi yang pasti untuk Cybertruck, meskipun Elon Musk sebelumnya mengatakan bahwa produksi volume rendah akan dimulai sebelum akhir tahun ini, diikuti oleh produksi massal pada 2022. Ya, kita tunggu saja.