DFSK merupakan salah satu merek yang usianya relatif muda di Indonesia. Sebelumnya produk rakitan Cikande, Serang, Banten ini telah menjelajah pasar komersial dengan pikap Super Cabnya dan kini semakin kuat dengan masuk ke segmen van dengan dikenalkannya DFSK Gelora pada ajang GIICOMVEC 2020 silam.
Seolah tak ingin tanggung, DFSK Gelora dijajakan langsung dalam dua versi, yakni bensin 1.500 cc yang menggunakan mesin Super Cab dan satu lagi merupakan varian bermotor listrik alias Electric Vehicle (EV).
Dari penamplilan eksternal, mobil ini nyaris tidak ada perbedaan. Keduanya ditawarkan dalam varian blind van dan juga minibus dengan jumlah bangku 7,8,9 dan 11 penumpang.
Namun jika kita masuk ke dalam kabinnya, maka akan nampak perbedaan signifikan pada areal depan di mana varian EV hadir tanpa shifter dan digantikan dengan switch. Sedang pada bagian dasbor nampak beda dengan hadirnya layar sentuh dan MID besar pada panel instrumen yang hanya dijumpai pada versi EV.
Versi bensin menggotong mesin yang sama dengan Super Cab yakni DK15 VVT yang mampu menyemburkan daya 102 hp dan torsi 148 Nm. Hasil kinerjanya ini lebih besar dari yang dihasilkan oleh Daihatsu GranMax 1.500 cc yang hanya mampu mengayak daya 96 Hp dan torsi 134,3 Nm.
Sementara versi EVnya mengandalkan motor listrik dengan kemampuan 80 hp (59,6 kilowatts) dan torsi 200 Nm dengan baterai 41,4 kWh yang diklaim mampu menempuh jarak hingga 305 km. Untuk pengisian listriknya bisa melakukan dengan dua cara normal charging dan juga dengan fast charging. Khusus untuk fast charging mampu mengisi hingga 90% baterai dalam waktu dua jam saja.
Pada kesempatan ini, bus-truck.id mencicipi langsung kedua varian itu di salah satu dealer DFSK.
Versi EV tentu menjadi sesuatu yang baru. Seperti umumnya kendaraan bermotor listrik, mobil ini senyap dan mampu memberi torsi spontan mulai dari putaran bawah.
Berdasarkan kalkulasi dari pihak DFSK varian EV mampu memberikan efisiensi hingga 48% dibandingkan dengan versi mesin konfensional.
Saksikan selengkapnya di