Mitsubishi Pajero merupakan legenda yang pernah meraja di ajang Rally Dakar selama tujuh kali berturut-turut mulai pada tahun 2001 hingga 2007. Prestasi ini merupakan yang paling gemilang dari semua pabrikan otomotif yang pernah ikut dalam Rally terganas di dunia itu. Julukan King Of Dessert atau ada juga yang menyebut sebagai King Of Dakar disematkan pada Pajero.
Namun demikian, SUV yang didapuk sebagai kasta tertinggi di produk tiga berlian ini harus berhadapan dengan kenyataan pahit dan harus berhenti diproduksi pada 2021. Seperti dilansir Motor 1, lenyapnya lini ‘The Real Pajero’ ini tak lain dikarenakan oleh beberapa hal, salah satunya kerugian yang dialami Mitsubishi yang kian diperparah dengan pendemi Corona yang ditaksir mencapai lebih dari Rp 24 Trilyun. Sehingga Mitsubishi harus menutup pabriknya di Sakahogi, Prefektur Gifu, di mana pabrik inilah Pajero, Delica dan Outlander dibuat. Persoalan lain adalah semakin susutnya angka penjualan SUV terbongsor milik tiga berlian ini di berbagai negara. Di mana Mitsubishi harus mengambil langkah strategis untuk melakukan pemangkasan pada produk-produk yang dinilai tidak lagi produktif. Dan Pajero ada di dalam skema tersebut.
Selain menyandang sebagai final chapter dari sebuah legenda, Generasi IV Pajero akan dikenal sebagai Pajero yang paling lama masa produksinya di Jepang. Model ini muncul pada 2006 yang artinya bertahan dengan hingga 15 tahun tanpa ada perubahan besar.
Wacana hilangnya Real Pajero pun sebenarnya bukan hal yang baru dan bahkan telah terdengar sejak 2017 silam. Saat itu orang mulai bertanya akan kelanjutan Pajero yang sudah menua tapi belum ada tanda-tanda untuk ada proses pengantian model.
Mitsubishi Pajero mulai debutnya pada 1982 dengan munculnya generasi pertama, sayang harus rampung di generasi ke 4 di tahun 2021 nanti
Farewel The King Of Dakar ……