Meski terkena imbas virus corona yang membuat perusahaan mengalami penurunan penjualan hingga di atas 40%, Daihatsu hingga kini tetap saja tidak bergeser sebagai merek mobil paling laris nomor dua di Indonesia.
Jika diperhatikan, ada beberapa faktor yang bisa menjadi penyebab turunnya penjualan pada masa pandemi, seperti turunnya daya beli masyarakat hingga adanya pembatasan sosial berskala besar.
Kemudian menurut Hendrayadi Lastiyoso selaku Marketing and Customer Relations Division Head PT Astra International Tbk-Daihatsu Sales Operation, saat ini penyedia jasa pembiayaan kendaraan atau leasing, juga tidak mau ambil risiko. Demi menghindari gagal bayar, mereka menaikkan batas uang muka, lalu status keuangan dan kemampuan konsumen juga diperiksa ketat.
“Pembelian mobil secara kredit memang cukup menunjang penjualan Daihatsu di Indonesia. Sebelum pandemi bahkan penjualan secara kredit mencapai 70%, dan yang tunai 30%. Namun di masa pandemi ini menurun penjualannya secara kredit, meskipun masih lebih tinggi dari yang membeli secara lunas, perbandingannya 60% dan 40%,” tambah Hendrayadi.
Hal ini secara otomatis, membuat konsumen lebih memilih untuk membeli mobil yang harga jualnya terjangkau. Jika memilih pembayaran kredit, maka angsuran per bulannya juga tidak besar dan masih masuk dalam hitungan pihak leasing.
Lewat wawancara virtual, PT Astra Daihatsu Motor memberikan informasi penjualan, di mana bulan April mencapai 24 ribuan sedangkan Mei turun menjadi 17 ribuan. Adapun beberapa model yang mengalami kenaikan penjualan seperti segmen Sigra dan Ayla. Daihatsu pun mematok target market share 17% secara keseluruhan penjualan mobil di Indonesia.